MODEL TRANSPORTASI JALUR LAUT UNTUK DISTRIBUSI SEMEN CURAH ( STUDI KASUS: PT. SEMEN PADANG)

JENNY, ANDRES YUNIRMAN (2011) MODEL TRANSPORTASI JALUR LAUT UNTUK DISTRIBUSI SEMEN CURAH ( STUDI KASUS: PT. SEMEN PADANG). Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (SKRIPSI FULLTEXT)
CRV0146.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Industri semen sebagai salah satu pelaku ekonomi yang padat teknologi selain memerlukan perencanaan produksi yang baik juga memerlukan perencanaan pola distribusi dan transportasi yang efisien dan efektif untuk memasarkan produknya. Hal ini merupakan fokus dari setiap produsen semen, termasuk PT. Semen Padang. Permasalahan distribusi dan transportasi di PT. Semen Padang saat ini adalah belum memiliki sistem penugasan yang baik untuk pengiriman semen curah jalur laut. Perusahaan mengalami kesulitan dalam mengawasi dan menentukan kapal yang ditugaskan ke beberapa lokasi packing plant agar biaya transportasi menjadi minimum. Oleh karena itu, diperlukan suatu model transportasi yang dapat menghasilkan sistem penugasan yang optimal dan layak diterapkan. Model transportasi distribusi semen curah yang dibuat merupakan salah satu bentuk penerapan dari model pemograman linear bilangan bulat. Model ini menggunakan bilangan biner 0 atau 1 sebagai variabel keputusannya, dalam hal ini adalah penugasan kapal. Fungsi tujuan dari model ini adalah minimasi biaya transportasi untuk memenuhi permintaan di masing-masing packing plant.Solusi model menggunakan software LINGO 8. Pendekatan konsep fuzzy dapat diterapkan untuk mengakomodasi informasi-informasi yang bersifat tidak pasti seperti, jumlah permintaan di masing-masing packing plant. Implementasi model dengan menggunakan data permintaan semen curah pada tahun 2010 menghasilkan penugasan kapal dengan biaya transportasi sebesar Rp 87.395.000.000,00. Implementasi model fuzzy linear programming dengan menggunakan data peramalan permintaan semen curah menghasilkan penugasan kapal dengan biaya transportasi sebesar Rp. 89.230.000.000,00. Implikasi bisnis dari penerapan model ini adalah perusahaan harus mengubah sistem penyewaan kapal menjadi satu tipe charter saja, yaitu sistem gross time charter. Apabila terjadi peningkatan permintaan, penambahan waktu tempuh, dan pengurangan kapasitas kapal, maka model akan menghasilkan penugasan yang berbeda dengan biaya tranportasi yang lebih tinggi. Kata Kunci : penugasan kapal, transportasi laut, semen curah, fuzzy linear programming, biaya transportasi

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Industri
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 10 Aug 2016 10:07
Last Modified: 10 Aug 2016 10:07
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/14673

Actions (login required)

View Item View Item