RELASI-RELASI GRAMATIKAL BAHASA JEPANG DALAM NOVEL RINGU DAN KAIDAH PEMETAAN LEKSIKALNYA: Sebuah Kajian Tatabahasa Leksikal Fungsional

IRDA, ROZALINA (2014) RELASI-RELASI GRAMATIKAL BAHASA JEPANG DALAM NOVEL RINGU DAN KAIDAH PEMETAAN LEKSIKALNYA: Sebuah Kajian Tatabahasa Leksikal Fungsional. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (TESIS FULLTEXT)
CRV0130.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (580kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan sifat perilaku relasi gramatikal subjek, objek, komplemen, dan relasi oblik dalam bahasa Jepang yang terdapat pada novel Ringu dan kaidah pemetaan leksikalnya. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengumpulan data, penganalisisan data, dan penyajian hasil analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik catat. Analisis data menggunakan metode agih dan metode padan beserta teknik-tekniknya. Metode agih dengan teknik bagi unsur langsung dan teknik lanjutan, yaitu teknik lesap, teknik sisip, teknik perluasan, dan teknik ubah ujud. Metode padan yang terdiri atas padan translasional dan padan referensial dengan teknik pilah unsur penentu. Penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal dan formal. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sifat perilaku relasi gramatikal subjek dalam BJ adalah (1) secara kanonis, subjek BJ muncul pada posisi kiri predikat pada klausa intransitif dan pada posisi kiri objek pada klausa ekatransitif dan dwitransitif, (2) subjek pada BJ dapat direlatifkan, (3) subjek dapat disisipi adverbial, (4) agen mengontrol bentuk refleksif pada BJ; agen mempunyai sifat perilaku relasi gramatikal subjek karena agen mengontrol bentuk refleksif. Sifat perilaku relasi gramatikal objek dalam BJ adalah relasi gramatikal objek BJ hanya boleh muncul pada posisi kiri verba, FN yang menduduki fungsi objek bermarkah akusatif, objek BJ dapat diuji melalui kaidah pemasifan, objek BJ dapat direlatifkan, FN yang menduduki fungsi gramatikal objek tidak dapat dilesapkan pada kalimat koordinatif, dan objek dalam BJ dapat digantikan oleh FN refleksif. Sementara itu, sifat perilaku relasi gramatikal komplemen adalah dimarkahi posposisi ni dan posisinya sebelum/setelah O, di antara subjek dan predikat. Relasi OBL BJ adalah argumen (FN) yang berposposisi (FN PPos). Posposisi yang memarkahi relasi oblik adalah ni ‘kepada’, de ‘di’, to ‘dengan’, kara ‘dari’, made ‘sampai’, dan e ‘ke’. Pemarkah OBL BJ kemunculannya bersifat wajib agar klausanya menjadi gramatikal. Selain itu, kehadiran OBL pada BJ juga bersifat wajib akibat permintaan verba. Kata Kunci: subjek, objek, komplemen, oblik, pemetaan leksikal

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 10 Aug 2016 09:27
Last Modified: 10 Aug 2016 09:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/14650

Actions (login required)

View Item View Item