MTKAAM DAN KETERLIBATANNYA DALAM PERPOLITIKAN DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 1937-1966

Livia, Ersi (2015) MTKAAM DAN KETERLIBATANNYA DALAM PERPOLITIKAN DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 1937-1966. Diploma thesis, Univeristas Andalas.

[img] Text (Thesis Fulltext)
201506081235th_ok.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Tesis ini berjudul KETERLIBATAN MTKAAM DALAM PERPOLITIKAN DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 1937- 1966. Penelitian memfokuskan perhatian aktivitas MTKAAM sebagai satu- satunya partai adat yang berperan dalam perpolitikan Sumatera Barat dari tahun 1937 hingga tahun 1966. Penelitian ini digolongkan kepada kajian sejarah politik. Penelitan ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap, yakni: Heuristik(pengumpulan sumber), kritik (kesahihan sumber terbagi menjadi kritik ekstern dan kritik intern), Interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Penghulu merupakan salah satu kelompok yang memiliki hubungan istimewa dengan pemerintahan kolonial Belanda. Setelah tergeser perannya karena Gerakan Paderi, Penghulu dalam perjalanan sejarahnya mencoba untuk kembali mendapatkan peran dan fungsinya ditengah masyarakat Minangkabau. Pada masa pendudukan Belanda, penghulu menjadi salah satu kelompok yang pro dan bersifat kooperatif terhadap semua peraturan dan aktivitas yang berasal dari pemerintah kolonial Belanda. Sehingga mudah bagi kaum penghulu untuk mendirikan organisasi. A. Y. Datuak Simaradjo menjadi salah satu tokoh dari golongan penghulu yang dengan bijak memanfaatkan situasi tersebut sehingga MTKAAM atau Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau dengan tanpa hambatan dapat dibentuk pada tahun 1937. Kiprah A. Y. Datuak Simaradjo melalui MTKAAM dalam perpolitikan lokal dan usahanya untuk menasional setelah kemerdekaan adalah salah satu upaya untuk kembali membangkitkan posisi penghulu di mata masyarakat Minangkabau karena diketahui bahwa gerakan paderi dan perubahan sosial yang dibawanya merubah banyak aspek dalam kehidupan masyarakat Minangkabau sehingga untuk kembali diterima dalam masyakarat Minangkabau para penghulu harus mampu untuk beradaptasi atau mengikuti perubahan. Walaupun gagal karena keterlibatannya dengan PRRI namun MTKAAM pernah menjadi partai yang bersifat independen dan bahkan setelah kemerdekaanpun belum ada organisasi di Sumatera Barat yang bisa menandingi keberadaannya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Mr Meivrizon Veri
Date Deposited: 14 Aug 2016 09:12
Last Modified: 14 Aug 2016 09:12
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/14420

Actions (login required)

View Item View Item