PENERAPAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KELALAIAN DALAM BERLALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KELAS I A PADANG NOMOR : 443/Pid.B/2011.PN.PDG)

HILMAN, HAMIDI (2014) PENERAPAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KELALAIAN DALAM BERLALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KELAS I A PADANG NOMOR : 443/Pid.B/2011.PN.PDG). Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Skripsi Full Text)
201411171106th_hilman.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (824kB)

Abstract

Kelalaian anak dalam berlalu lintas yang mengakibatkan korban jiwa, tentunya memiliki konsekuensi pertanggungjawaban dan penjatuhan sanksi. Dalam hal anak terbukti bersalah dan mampu bertanggunjawab, maka terdapat dua jenis sanksi yang dapat diterapkan yaitu tindakan dan pidana. Penerapan pidana khususnya pidana penjara pada hakekatnya merupakan upaya terakhir (ultimum remedium) bagi anak. Namun pada kenyataanya Hakim cenderung menerapkan sanksi pidana khususnya pidana penjara dibading sanksi tindakan. Hal ini dapat dilihat dalam putusan Pengadilan Negeri Kelas I A Padang nomor : 443/Pid.B/2011.PN.PDG. Permasalahan dalam studi kasus ini yaitu :1) Penerapan pidana penjara terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana kelalaian dalam berlalu intas yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia dalam Putusan Nomor : 443/Pid.B/2011.PN.PDG. 2) Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana penjara terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana kelalaian dalam berlalu lintas yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah yuridis normatif dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Penerapan pidana dalam kasus ini dilakukan secara kumulatif, yang mana Hakim menjatuhkan pidana 4 (empat) bulan penjara dan denda 1.000.000,- (satu juta rupiah) tanpa disertai dengan sanksi tindakan seperti tuntutan Jaksa penuntut umum.Hakim berpendapat bahwa dengan pidana penjara yang dijatuhkan dapat menjadi sarana pencegahan dan pendidikan bagi terdakwa maupun masyarakat pada umumnya untuk tidak melakukan perbuatan serupa, dengan kata lain penjatuhan pidana penjara ini dapat menjadi efek jera bagi terdakwa. Dalam menerapkan pidana penjara terhadap anak, Hakim memiliki beberapa pertimbangan diantaranya, pertimbangan yuridis, pertimbangan non-yuridis, serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Saran, Hakim lebih mempertimbangkan kembali penjatuhan pidana penjara terhadap terdakwa anak. Karena pidana penjara bukanlah satu-satunya sanksi yang dapat diterapkan terhadap anak dan penulis berharap untuk kedepannya para Hakim menjadikan pidana penjara sebagai upaya terakhir untuk menanggulangi perilaku anak yang menyimpang serta lebih mengutamakan sanksi tindakan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Mr Dian Niko Putra
Date Deposited: 06 Aug 2016 04:09
Last Modified: 06 Aug 2016 04:09
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/14303

Actions (login required)

View Item View Item