PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP SUHU DAN KEHILANGAN PANAS PADA BAYI BARU LAHIR

HOTMA SAUHUR, HUTAGAOL (2014) PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP SUHU DAN KEHILANGAN PANAS PADA BAYI BARU LAHIR. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Text (full text) bakar cd hotma.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (880kB)

Abstract

Hipotermia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian bayi baru lahir di negara berkembang. Salah satu asuhan essensial untuk mencegah hipotermi adalah dengan melaksanakan inisiasi menyusu dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap suhu aksila dan kehilangan panas kering pada bayi baru lahir. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional comparatif. Alat yang digunakan pada penelitian berupa termoscope digital, termometer digital, anometer, timbangan berat badan dan pita meter. Dilakukan observasi bayi yang lahir dengan persalinan normal yang dilaksanakan IMD atau tidak, kemudian dilakukan pengukuran suhu aksila dan kehilangan panas kering pada kedua kelompok. Data dianalisa menggunakan uji t-test, dan nilai p<0.05 dianggap bermakna secara statistik. Rerata suhu aksila kelompok IMD sebesar 37,1 ± 0,20C dan rerata suhu aksila pada kelompok non IMD sebesar 36,8 ± 0,40C. Rerata total kehilangan panas kering pada kelompok IMD sebesar 30,1 ± 3,4 J dan pada kelompok non IMD sebesar 31,2 ± 3,9 J. Terdapat hubungan bermakna antara inisiasi menyusu dini terhadap suhu aksila dengan p value 0,010 (<0,05). Tidak terdapat hubungan bermakna antara inisiasi menyusu dini terhadap kehilangan panas kering dengan p value > 0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa inisiasi menyusu dini berpengaruh terhadap peningkatan suhu aksila. Kehilangan panas kering lebih rendah pada kelompok IMD walau tidak bermakna secara statistik. Kata kunci : Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Suhu aksila, Kehilangan Panas Kering

Actions (login required)

View Item