ANALISIS SEBARAN LOGAM BERAT PADA ALIRAN AIR DARI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH AIR DINGIN KOTA PADANG

FATMAWINIR, FATMAWINIR (2014) ANALISIS SEBARAN LOGAM BERAT PADA ALIRAN AIR DARI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH AIR DINGIN KOTA PADANG. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Skripsi Full Text)
201411121029th_fatmawinir s2 kimia.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (875kB)

Abstract

Kota Padang merupakan kota yang pembangunannya meningkat setiap tahun. Peningkatan pada daerah perkotaan di kota Padang memicu meningkatnya aktifitas penduduk pada semua sektor baik perumahan, industri, perdagangan maupun sektor lainnya (Azkha, 2006). Salah satu dampak dari aktifitas tersebut adalah limbah padat atau sampah. Fraksi anorganik dari sampah mengandung berbagai mineral, diantaranya logam-logam berat. Logam berat yang terdapat di dalam sampah akan terdekomposisi dan larut bersama terbentuknya lindi (Veronika, 2007). Penelitian yang dilakukan pada TPA sampah banyak mengandung logam berat Cd, Cu, Mn, Ni, Pb, dan Zn karena pada tempat pembuangan sampah terdapat bekas baja, aluminum, elektronik, komputer, baterai dan petrokimia (Sanayei, 2009). Oleh karena itu dilakukan penelitian kandungan sebaran logam berat pada aliran air dari TPA sampah Air Dingin kota Padang. Pengambilan sampel pada aliran air dari TPA sampah Air Dingin kota Padang diambil pada 7 (tujuh) lokasi. Lokasi tersebut yaitu: kolam lindi 1 (sampel A), kolam lindi 3 (sampel B), kolam lindi 7 (sampel C), outlet ke sungai (sampel D), jarak 50 meter dari outlet sungai (sampel E), sumur pantau III (sampel F) dan sumur penduduk jarak 300 meter (sampel G). Warna dan bau 3 sampel air kolam lindi sampah TPA Air Dingin tidak memenuhi syarat dibandingkan dengan baku mutu limbah menurut Kep Men LH No. 112 tahun 2003. Warnanya kuning kecoklatan yang seharusnya tidak bewarna baunya juga sangat menyengat. Timbulnya bau air kolam lindi tersebut hasil dari proses perombakan atau dekomposisi bahan organik, khususnya perombakan komponenkomponen secara anaerobik akan menghasilkan senyawa yang berbau anyir dan berbau busuk yang disebabkan oleh senyawa amoniak, H2S dan methan (Marzieh, 2010). Nilai pH pada sumur penduduk yaitu 6,87 memenuhi baku mutu Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 yaitu berkisar antara pH 6-9, pH sumur pantau (sampel F) yaitu 5,87 sedangkan pH kolam lindi bersifat basa, yaitu berkisar antara 8,13-8,24. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 baku mutu air sumur, nilai pH di semua titik tidak memenuhi baku mutu kecuali pada sumur penduduk. Temperatur air sumur pantau pada penelitian ini 27 o C lebih rendah dibandingkan temperatur kolam lindi 28 o C dan temperatur sumur penduduk 26,5 o C. Temperatur di kawasan TPA Air Dingin berdasarkan Permenkes No.416 dan PP.RI.No.82 tahun 2001 masih memenuhi baku mutu. Berdasarkan baku mutu air kelas I (PP No 82 Tahun 2001), suhu rata-rata air sumur masih berada pada kisaran suhu maksimum yang diperbolehkan (26 – 290C) dan tergolong suhu air normal, sehingga dari parameter ini tidak terlihat adanya indikasi pencemaran air. Nilai temperatur lebih dipengaruhi oleh waktu pengambilan sampel dan keadaan sumur. Pada sumur yang terbuka, temperatur cenderung tinggi yaitu 28,50C. Suhu limbah yang berasal dari kolam lindi umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan air penerima. Hal ini dapat 4 mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam air, mengurangi kelarutan gas dalam air, mempercepat pengaruh rasa dan bau (Husin, 1992). Konsentrasi logam berat Pb, Cu, Zn, Cd dan Mn di kawasan TPA Air Dingin ini berkisar 0,01-0,17 mg/L, 0,005-0,025 mg/L, 0,0-0,7254 mg/L, 0,0- 0,011 mg/L, dan 0,0-0,966mg/L. Konsentrasi Pb melebihi baku mutu Kepmen LH No.51 tahun 1995 di kolam lindi, sedangkan pada aliran air dan sumur pantau kandungan logam Pb juga melebihi baku mutu PP.RI.No.82 tahun 2001 dan logam Mn outlet ke sungai melebihi baku mutu PP.RI.No.82 tahun 2001. Pada sumur penduduk semua logam berat Pb, Cu, Zn, Cd dan Mn di bawah baku mutu PP.RI.No.82 tahun 2001. Bila dibandingkan terhadap pengambilan sampel pada 2 (dua) waktu yaitu sebelum dan sesudah hujan maka didapatkan konsentrasi logam berat lebih tinggi sesudah hujan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Mr Dian Niko Putra
Date Deposited: 06 Aug 2016 03:02
Last Modified: 06 Aug 2016 03:02
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/14263

Actions (login required)

View Item View Item