Raci, Hardiyansah (2016) PROSES IDENTIFIKASI FORENSIK OLEH PENYIDIK KEPOLISIAN TERHADAP PENEMUAN MAYAT TANPA IDENTITAS AKIBAT PEMBUNUHAN (Studi Kasus di Wilayah Hukum Polresta Padang). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Abstrak Skripsi.pdf - Published Version Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (444kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Download (145kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (143kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI FULL PDF.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
PROSES IDENTIFIKASI FORENSIK OLEH PENYIDIK KEPOLISIAN TERHADAP PENEMUAN MAYAT TANPA IDENTITAS AKIBAT PEMBUNUHAN (Studi Kasus di Wilayah Hukum Polresta Padang) (Raci Hardiyansah, 1210113034, Fakultas Hukum, Universitas Andalas, 2016, 77 Halaman) ABSTRAK Ilmu Forensik merupakan bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu atau sains. Proses identifikasi terhadap penemuan mayat dilakukan oleh penyidik dan dokter yang ahli dibidang kedokteran kehakiman agar menjadi alat bukti yang sah didalam kepentingan peradilan. Penemuan mayat tanpa identitas, rusak, membusuk dan kepala terpisah yang ditemukan dibelakang warung kosong dikawasan Ladang Padi, Panorama I, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan Km 22, menyebabkan sulitnya proses identifikasi oleh penyidik kepolisian di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sehingga kepolisian melakukan koordinasi dengan dokter forensik dengan meminta Visum et Repertum sesuai pasal 133 KUHAP. Penulis mengemukakan beberapa rumusan permasalahan, yakni : 1) Bagaimana proses identifikasi forensik oleh penyidik Kepolisian di wilayah hukum Polresta Padang terhadap penemuan mayat tanpa identitas akibat pembunuhan? 2) Apa kendala yang di hadapi penyidik Kepolisian dalam proses identifikasi forensik di wilayah hukum Polresta Padang terhadap penemuan mayat tanpa identitas akibat pembunuhan. Adapun pendekatan masalah yang Penulis gunakan adalah pendekatan yuridis sosiologis dengan deskriptif-analitis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil, yakni: Dalam proses identifikasi forensik yang dilakukan oleh penyidik Kepolisian Sektor Lubuk Kilangan, setelah dilakukan visum dan autopsi oleh dokter forensik, terungkap bahwa mayat tersebut adalah korban kejahatan penganiayaan karena ditemukan luka lebam akibat benda tumpul, kemudian juga terungkap identitas korban yang mana bernama Afni Martin (35th) warga Panggambiran Kelurahan Ampalu kecamatan Lubuk Begalung. Kendala yang ditemui dilapangan yaitu: iklim/cuaca yang mengakibatkan hilangnya atau kaburnya sidik jari laten di TKP dan dalam olah TKP, TKP nya bersih dalam artian tidak ditemukan tanda-tanda perlawanan, apakah mayat yang ditemukan dibuang disana atau dibunuh disana, karena akibat hujan deras maka menyebabkan TKP menjadi kabur sehingga menyulitkan penyidik dan petugas identifikasi untuk melakukan identifikasi terhadap sidik jari berupa jejak kaki di TKP. Kemudian Kurangnya tertib administrasi dengan penyidik, Seringnya permintaan Visum terlambat, sehingga jenazah terbengkalai, Kurangnya koordinasi Stekholder eksternal seperti: pada saat ditemukannya mayat seharusnya pihak aparat lebih banyak mengkoordinasi dengan wartawan, dan kurang nya informasi publik, Kurangnya Sarana dan Prasarana dalam identifikasi forensik yang belum memadai dan minimnya dana pemeriksaan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 05 Aug 2016 04:40 |
Last Modified: | 05 Aug 2016 04:40 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/14176 |
Actions (login required)
View Item |