ANALISIS PENERAPAN STRATEGI DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORTCOURSE DALAM PENANGGULANGAN KASUS TB PARU DI DINAS KESEHATAN DAN SOSIAL KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2012

YANELIZA, YANELIZA (2014) ANALISIS PENERAPAN STRATEGI DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORTCOURSE DALAM PENANGGULANGAN KASUS TB PARU DI DINAS KESEHATAN DAN SOSIAL KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2012. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (TESIS FULLTEXT)
CRV0055.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (881kB)

Abstract

WHO menetapkan TB paru sebagai The Global Emergency (kedaruratan global penyakit TB), penyakit TB paru tidak terkendali, pada tahun 1994, Indonesia telah melakukan implementasi Strategi Directly Observed Treatment Short-course (DOTS) dalam penanggulangan TB paru. Di Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto terget BTA positif pada tahun 2012 yaitu 91 kasus, ditemui hanya 44 kasus (48,4%), tujuan penelitiini adalah menganalisis “Penerapan Strategi DOTS dalam Penanggulangan Kasus TBC paru di Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto tahun 2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam dan melakukan triangulasi sumber, metoda, juga FGD, selain itu peneliti melakukan telaah dokumen, yang mejadi informan dalam penelitian kini adalah: Walikota, ketua DPRD, Kadiskes, wasor TB kabupaten, pemegang program puskesmas, dokter puskesmas, analis puskesmas, pasien TB, PMO dan pasien suspek TB. Hasil penelitian ini di dapatkan bahwa komponen input yaitu: komitmen politis pemerintah Kota Sawahlunto masih kurang. Komponen proses yaitu: pemeriksaan dahak yang terjamin mutunya dapat di laksanakan di seluruh puskesmas walaupun masih ada puskesmas yang tidak mempunyai tenaga analis, dan pemeriksaan di lakukan pada puskesmas rujukan, Jaminan Ketersediaan OAT sudah tersedia sesuai dengan kebutuhan masing-masing puskesmas. Sistem pencatatan dan Pelaporan sudah sesuai dengan buku petunjuk. Komponen program Out Put terdiri dari CDR pada tahun 2012 hanya tercapai 48,4% disebabkan kurangnya dukungan politis, kerjasama lintas sektor dan belum adanya kegiatan inovatif. CR yaitu 85% pelaksanaannya telah melampaui target yaitu 91%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah kurangnya komitmen politis pemerintah, masih adanya puskesmas yang belum memiliki tenaga analis dan masih adanya stigma masyarakat yang salah terhadap penyakit TB. Saran peneliti berupa kebijakan tertulis dalam upaya peanggulangan kasus TB paru di Kota Sawahlunto, meningkatkan metode kasus TB melalui pasif case finding dengan promosi aktif. Daftar Kepustakaan : 45 (2000-2012) Kata Kunci : Penerapan Strategi DOTS, TB paru.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 04 Aug 2016 09:41
Last Modified: 04 Aug 2016 09:41
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/14113

Actions (login required)

View Item View Item