Pengaruh Sistem Pemeliharaan Terhadap Kualitas Telur Itik Bayang (Studi Kasus di Kecamatan Bayang dan Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan)

Mutia, El Afisha (2016) Pengaruh Sistem Pemeliharaan Terhadap Kualitas Telur Itik Bayang (Studi Kasus di Kecamatan Bayang dan Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan). Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
01. abstrak.pdf - Published Version

Download (46kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
02. Bab I.pdf - Published Version

Download (270kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
03. Penutup.pdf - Published Version

Download (46kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
04. Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (146kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULLTEXT)
05. Full Skripsi MutiaOK.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pemeliharaan terhadap kualitas telur itik Bayang. Penelitian ini menggunakan metoda studi kasusdan pengambilan sampel dengan quota sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan atas dasar jumlah yang telah ditentukan. Sampel yang diambil adalah telur itik yang berumur 1 hari dengan jumlah 200 butir. Telur diambil dari dua tempat berbeda sistem pemeliharannya yaitu 100 butir dari pemeliharaan ekstensif yang berada di Talaok, Kecamatan Bayang dan 100 butir dari pemeliharaan semi intensifyang berada di Sago, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan. Peubah yang diamati adalah berat telur, indeks telur, warna kerabang, haugh unit, indeks putih telur, indeks kuning telur, warna kuning telur dan ketebalan kerabang telur. Analisis data disajikan dalam bentuk rataan, standar deviasi dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan berpengaruh terhadap kualitas telur itik Bayang. Pada sistem pemeliharaan ekstensif warna kuning telur (10,25±1,10) nyata lebih pekat dibandingkan pada sistem pemeliharaan semi intensif (6,9±1,59) begitu juga ketebalan kerabang telur (0,44±0,10 mm) nyata lebih tebal dibandingkan sistem pemeliharaan semi intensif (0,39±0,06 mm). Pada sistem pemeliharaan semi intensif nilai haugh unit (84,77±5,92) dan indeks putih telur (0,1±0,016) nyata lebih tinggi dibandingkan sistem pemeliharaan ekstensif. Untuk berat telur, indeks telur, warna kerabang dan indeks kuning telur tidak berbeda nyata pada kedua sistem pemeliharaan. Kata kunci:Kualitas telur, Itik Bayang, Sistem pemeliharaan, Ekstensif, Semi intensif

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QL Zoology
S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Fakultas Peternakan
Depositing User: S1 Fakultas Peternakan
Date Deposited: 03 Aug 2016 05:11
Last Modified: 03 Aug 2016 05:11
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13880

Actions (login required)

View Item View Item