ANGGUAN RESEPTIF PENDERITA TUNAGRAHITA MAMPU LATIH DALAM MENANGGAPI TUTURAN PERMINTAAN : Suatu Kajian Neuropragmatik

RIFKAH, FITRIYAH (2015) ANGGUAN RESEPTIF PENDERITA TUNAGRAHITA MAMPU LATIH DALAM MENANGGAPI TUTURAN PERMINTAAN : Suatu Kajian Neuropragmatik. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Skripsi Fulltext)
201504241117th_gangguan reseptif penderita tunagrahita mampu latih dalam menanggapi tuturan permintaan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penulisan tesis ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bentuk gangguan reseptif penderita tunagrahita mampu latih dalam menanggapi tuturan permintaan. Selain itu juga untuk mengidentifikasi karakteristik bentuk gangguan reseptif penderita tunagrahita mampu latih dalam menanggapi tuturan permintaan. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dan kuantitatif. Data penelitian ini adalah keseluruhan respon penderita tunagrahita mampu latih yang dihasilkan dari tuturan permintaan. Data dikumpulkan menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Analisis data dilakukan menggunakan Metode padan referensial dan pragmatik. Selain itu metode agih yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung dan teknik baca markah. Hasil analisis data disajikan menggunakan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan tiga bentuk gangguan reseptif berdasarkan tuturan permintaan penutur, yaitu (1) reseptif pragmatik yakni gangguan penginterpretasian maksud pembicara; (2) reseptif leksiko semantik yakni membedakan kata yang memiliki arti dan ciri yang sangat berdekatan; (3) reseptif prosodi yakni menginterpretasi arti kata yang diucapkan dengan tekanan pada suku kata tertentu. Berdasarkan data yang ada ditemukan 5 data yang tidak mengalami gangguan reseptif, penderita tunagrahita mampu memahami dan mengerti apa yang diminta oleh lawan tutur, baik berdasarkan respon verbal maupun non verbal. Gangguan yang paling banyak dialami penderita tunagrahita adalah gangguan reseptif pragmatik. Hal ini diasumsikan karena penderita tunagrahita mengalami kesulitan dalam memahami arti atau maksud kata-kata yang diutarakan dalam konteks tertentu. Berdasarkan bentuk gangguan reseptif ditemukan 3 karakteristik penderita tunagrahita mampu latih, yakni: (1) lamban dalam melaksanakan suatu arahan; (2) kesulitan dalam menggeneralisasikan sebuah permintaan; (3) tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim. Selain itu ditemui juga tuturan permintaan yang telah biasa didengar oleh penderita yang akan mudah tersimpan di dalam memorinya sehingga tidak terjadi gangguan reseptif. Jadi dapat dikatakan karakteristik yang banyak ditemukan adalah kesulitan dalam menggeneralisasi. Hal ini diasumsikan karena minimnya kosa kata yang dimiliki oleh penderita tunagrahita mampu latih

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya
Depositing User: Mr Fajrun RB
Date Deposited: 02 Aug 2016 02:27
Last Modified: 02 Aug 2016 02:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13836

Actions (login required)

View Item View Item