ERMI, ABRIYANI (2014) ISOLASI DAN ELUSIDASI STRUKTUR FLAVONOID SERTA UJI ANTIOKSIDAN DARI DAUN BUNGO PERAK-PERAK (Begonia versicolar Irmsch). Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Tesis)
201411121208th_ermi abriyani m.si ok.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (903kB) |
Abstract
Bungo perak-perak (Begonia versicolar Irmsch) termasuk ke dalam famili begoniaceae. Beberapa spesies dari tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat tradisional, namun masih sedikit jenis tanaman ini yang diteliti dalam hal kandungan metabolit sekundernya. Berdasarkan genusnya, bioaktifitas dari ekstrak metanol adalah sebagai antioksidan (Velusani Kapalnadevy, et al., 2012), antibakteri (Solomon Jeeva, et al., 2012), hipoglikemik dan efek anti-hiperglikemik (P. Pandikumar et al., 2009), dan antimikroba (Ramesh N., et al., 2002; Li Dan Ping et al., 2012). Hasil fitokimia beberapa spesies dari family ini adalah alkaloid, triterpen, flavonoid, saponin, dan tannin (M. Maridass, 2010). Sebagai kajian ilmu pengetahuan baru beberapa kajian tentang metabolit sekunder yang dilaporkan dari genus ini namun belum ada laporan penelitian dari spesies Begonia versicolar Irmsch. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi flavonoid dari daun Bungo perak-perak (Begonia versicolar Irmsch) serta menguji bioaktifitasnya terhadap anti-oksidan. Pengisolasian dilakukan secara maserasi dengan tiga jenis palarut n-heksana, etil asetat dan methanol dan di kromatografi kolom dengan silica gel. Re-kolom dengan sephadex LH-20 dipakai sebagai pemurnian. Kemurnian senyawa hasil isolasi selanjutnya diuji dengan titik leleh kemudian dilakukan elusidasi struktur dengan spektrofotometer UV, IR, NMR. Berdasarkan data yang dihasilkan senyawa hasil isolasi merupakan turunan dari quercetin, tamarixetin 3-O-rhamnoglukosida. Uji aktifitas antioksidan dilakukan dengan metoda DPPH yang dilakukan terhadap ekstrak heksana, ekstrak etil asetat, ekstrak methanol dan senyawa hasil isolasi. Berdasarkan dari pengujian aktifitas antioksidan didapatkan ekstrak methanol memiliki aktifitas paling tinggi (8,67 ppm) dibanding senyawa hasil isolasi (17,87 ppm), ekstrak etil asetat (69.82 ppm) dan ekstrak heksana (761.33 ppm). Ini dikarenakan adanya kandungan vitamin C sebanyak 3,256 mg dalam 20 gram sampel.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Mr Roni Purnama |
Date Deposited: | 28 Jul 2016 08:18 |
Last Modified: | 28 Jul 2016 08:18 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13219 |
Actions (login required)
View Item |