PENGARUH BUDAYA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. LEMBAH KARET KOTA PADANG

YULVI, NOVITASARI (2015) PENGARUH BUDAYA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. LEMBAH KARET KOTA PADANG. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan.

[img] Text
SKRIPSI YULVI NOVITASARI 1110522060 pdf.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Perubahan lingkungan yang cepat menuntut organisasi untuk merespon perubahan yang terjadi agar tetap bertahan dalam persaingan global. Perubahan organisasi akan membawa dampak terhadap setiap individu yang berada dalam organisasi. Setiap karyawan yang menjadi bagian dari suatu organisasi dituntut untuk mengembangkan dan merealisasikan kompetensinya secara penuh. Organisasi akan memanfaatkan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan. Organisasi harus semakin fleksibel untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan persaingan yang kompetitif. Fleksibilitas organisasi ditentukan oleh sumberdaya yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi, hal ini menjadikan organisasi memiliki keunggulan kompetitif sehingga dapat memenangkan persaingan. Di era saat ini, perusahaan harus memiliki kinerja yang lebih baik dan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di dalamnya untuk mencapai keunggulan dalam persaingan. Secara umum sumber daya manusia bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan melalui pembentukan sumber daya manusia yang handal. Karyawan merupakan bagian dari proses produksi, dimana mereka mempunyai kewajiban untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengelolaan budaya perusahaan diarahkan kepada kemampuan budaya untuk mendorong meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan kinerja karyawannya. 15 Menurut Robbins (2005) dalam setiap organisasi, budaya organisasi merupakan falsafah, ideologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan norma-norma yang dimiliki secara bersama serta mengikat dalam suatu komunitas tertentu. Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan organisasi menjadi kuat serta mampu mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Budaya organisasi berbeda dengan peraturan. Peraturan dibuat untuk mengikat dan memaksa serta memberi sanksi bagi setiap pelanggarnya. Sedangkan budaya organisasi tidak dapat dipaksa. Jika ada yang melanggar budaya organisasi, maka hukuman yang ada akan bersifat psikis karena pelanggarnya berkemungkinan menjadi bahan pembicaraan atau tidak disukai oleh rekan kerjanya. Budaya dilaksanakan untuk melaksanakan suatu kesepakatan, tanpa ada paksaan (Sobirin, 2007). Budaya organisasi menunjukkan persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi. Diharapkan bahwa individu-individu dengan latar belakang organisasi yang berbeda cendrung mendeskripsikan budaya organisasi dalam istilah-istilah yang serupa. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencari laba. Untuk itu perusahaan dituntut agar dapat mengelola dengan baik sumber daya yang dimiliki agar tujuan tercapai. Tujuan akan tercapai apabila karyawan memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. Dengan komitmen dan kontribusi yang diberikan karyawan terhadap organisasi, karyawan akan mendapatkan imbalan yang sesuai. Luthans (2006) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai sebuah sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan kepada organisasi dan merupakan suatu proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengungkapkan perhatian 16 mereka terhadap organisasi, terhadap keberhasilan organisasi serta kemajuan yang berkelanjutan. Menurut Rivai (2004) dalam organisasi sektor publik maupun sektor swasta, ikatan batin antara karyawan dengan organisasi dapat dibangun dari kesamaan visi, misi, tujuan organisasi, dan ikatan kerja. Sehingga bila setiap karyawan memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan prestasi yang baik bagi perusahaan, tentunya kinerja karyawan akan meningkat. Organisasi pada umumnya percaya bahwa untuk mencapai keunggulan harus mewujudkan kinerja individual yang setinggi-tingginya, karena pada dasarnya kinerja individu mempengaruhi kinerja tim atau kelompok kerja dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Kinerja menurut Prawirosentono (2000) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, sesuai dengan moral dan etika. Dengan demikian, baik buruknya kinerja karyawan dilihat dari kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ekonomi > Manajemen
Depositing User: Ms Randa Erdianti
Date Deposited: 10 Feb 2016 07:47
Last Modified: 10 Feb 2016 07:47
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/1321

Actions (login required)

View Item View Item