PENAPISAN DAN ISOLASI MIKROALGA LOKAL KOTA PADANG UNTUK BIOSORPSI LOGAM BERAT

REZKY, LASTINOV AMZA (2014) PENAPISAN DAN ISOLASI MIKROALGA LOKAL KOTA PADANG UNTUK BIOSORPSI LOGAM BERAT. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis)
201411061850th_rezky lastinov amza-1220412017.compressed 1.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (923kB)

Abstract

Kemajuan industri mendorong meningkatnya hasil limbah industri dalam skala besar. Mayoritas limbah hasil industri mengandung logam berat dengan konsentrasi tertentu. Penelitian untuk menemukan biosorben dalam mengatasi polusi yang disebabkan oleh logam-logam berat telah banyak dilakukan. Penggunaan biosorben didasari oleh sifatnya yang lebih ramah terhadap lingkungan. Beberapa contoh biosorben yang telah banyak diteliti dan digunakan diantaranya yaitu bakteri, jamur, bagian-bagian tanaman seperti kulit dan buah serta tanaman tingkat rendah seperti mikroalga. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi kekayaan mikroalga di perairan Sumatera Barat dengan mengidentifikasi jenis dan kapasitas salah satu mikroalga yang mampu menyerap logam berat yang diisolasi dari salah satu kolam air tawar di kota Padang. Sampel mikroalga akan diambil dari sampel air yang berasal dari salah satu kolam air tawar di daerah Kuranji, Padang, Sumatera Barat. Sampel air tawar yang berisi mikroalga dibiakkan ke dalam petridish yang berisi media tumbuh mikroalga. Media tumbuh yang digunakan pada penelitian ini yaitu Bolt Basalt Medium (BBM) dengan komposisi yang dimodifikasi. Mikroalga dibiarkan tumbuh kurang lebih sekitar 4-7 hari pada media dan diberi cahaya serta pada suhu 25-30oC untuk kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop. Dari hasil analisis mikroskop dapat diidentifikasi sekitar 13 spesies mikroalga. Mikroalga yang telah ditumbuhkan ditapis dengan menggunakan ion merkuri 25 ppm untuk mendapatkan spesies mikroalga yang tahan terhadap ion merkuri. Hasil penapisan menunjukkan bahwa terdapat dua spesies mikroalga yang bertahan terhadap ion merkuri. Salah satu spesies yang berbentuk bulat diisolasi dengan menggunakan metoda pipet kapiler untuk dikultur. Pengujian yang dilakukan terhadap isolat yang didapatkan yaitu identifikasi secara molekular, kandungan asam lemak, pengaruh logam terhadap pertumbuhan serta biosorpsi terhadap logam berat. Isolat mikroalga yang didapatkan diidentifikasi secara molekular dengan menggunakan fw1 (5’-AGCGGAGGAAAAGAAACTA-3’) sebagai primer forward dan rev1 (5’-TACTAGAAGGTTCG-ATTAGTC-3’) sebagai primer reverse. Hasil identifikasi secara molekular menyatakan bahwa jenis spesies mikroalga yaitu Poteriochroomonas malhamensis, walaupun secara mikroskopis, isolat mikroalga diidentifikasi ssebagai Chroococcus dispersus. Hasil uji perbandingan kandungan asam lemak pada isolat kontrol dengan isolat yang diperlakukan dengan ion merkuri 25 ppm menunjukkan bahwa dari 10 jenis asam lemak yang diamati, mayoritas kandungan asam lemak pada isolat yang diperlakukan dengan ion merkuri mengalami penurunan kuantitas dibandingkan dengan kandungan asam lemak pada kontrol. Terdapat pengecualian pada tiga jenis kandungan asam lemak yaitu C16:1; C16:3 dan C18:0. Hasil uji perbandingan pertumbuhan isolat kontrol dengan isolat yang diperlakukan dengan tiga jenis ion logam yaitu merkuri (Hg), timbal (Pb) dan kadmium (Cd) masing-masing dengan konsentrasi 25 ppm menunjukkan bahwa terjadi penghambatan pertumbuhan isolat mikroalga pada isolat yang diperlakukan dengan logam. Terhambatnya pertumbuhan mikroalga ini disebabkan oleh terganggunya klorofil sebagai faktor pertumbuhan mikroalga. Logam berat (Hg, Pb dan Cd) akan menggantikan logam atom pusat dari klorofil sehingga mengubah konformasi dari klorofil dan mempengaruhi pertumbuhan dari mikroalga. Uji kemampuan biosorpsi isolat mikroalga dilakukan dengan menggunakan dua jenis ion logam yaitu Pb dan Cd. Optimasi penyerapan Pb oleh isolat mikroalga maksimal pada kondisi pH 4 sementara penyerapan Cd maksimal pada kondisi pH 6. Kapasitas dan efesiensi penyerapan logam Pb cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi awal Pb. Kapasitas serap Pb maksimum terjadi pada 120 menit waktu inkubasi pada pengadukan dan tanpa pengadukan. Sementara itu, efisiensi serap Pb maksimum terjadi pada waktu inkubasi 30 menit pada pengadukan dan tanpa pengadukan. Pada biosorpsi Pb, kapasitas serap dan efisiensi serap Pb dengan pengadukan ternyata lebih rendah dibandingkan tanpa pengadukan. Sementara itu, kapasitas serap dan efisiensi penyerapan logam Cd juga cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi. Akan tetapi, kapasitas dan efisiensi serap logam Cd dengan pengadukan lebih baik dibandingkan tanpa pengadukan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Mr Roni Purnama
Date Deposited: 28 Jul 2016 07:12
Last Modified: 28 Jul 2016 07:12
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13197

Actions (login required)

View Item View Item