PERJANJIAN BAGI HASIL DALAM PENGELOLAAN RUMAH MAKAN SIMPANG RAYA BUKITTINGGI

ELFI RAHMI, HASNUL (2015) PERJANJIAN BAGI HASIL DALAM PENGELOLAAN RUMAH MAKAN SIMPANG RAYA BUKITTINGGI. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (full text)
201503051421th_elfi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (672kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul Perjanjian bagi hasil dalam sistem pembagian keuntungan yang di dapat dari usaha kerjasama antara pemilik modal dengan para karyawan di bagi sesuai dengan kesepakatan bersama. Bagi hasil ini didasari dengan kepercayaan antara para pihak yaitu pemilik modal dan karyawan. Permasalahannya adalah bagaimana pelaksanaan perjanjian bagi hasil dan bagaimana tanggung jawab personal para pihak dalam pengelolaan Rumah Makan Simpang Raya Kota Bukittinggi. Untuk menjawab permasalahan ini dilakukan penelitian dengan metode penelitian hukum yang bersifat deskriptif dengan pendekatan masalah yuridis sosiologis dengan teknik analisis kualitatif dengan cara menganalisis data primer, sekunder dan tersier maupun data hasil wawancara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan perjanjian bagi hasil dalam pengelolaan Rumah Makan Simpang Raya Kota Bukittinggi menggunakan sistem bagi hasil yang dilakukan dalam bentuk lisan antara pemilik modal dan karyawan. Tanggung jawab personal bagi para pihak dalam pelaksanaan perjanjian bagi hasil dalam pengelolaan Rumah Makan Simpang Raya Bukittinggi sudah berjalan dengan baik, dimana para pihak yang terdapat di dalam rumah makan ini bertanggungjawab dalam menjalankan tugas,hak dan kewajibannya sesuai bidangnya masing-masing. Pimpinan bertanggung jawab dalam mengontrol pengelolaan rumah makan Simpang Raya dan menutupi kerugian dalam hal mencukupi penghasilan karyawan. Karyawan bertanggung jawab dalam mengganti kerugian atas kelalaian kerja. Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan pelaksanaan perjanjian bagi hasil dalam pengelolaan Rumah Makan Simpang Raya Bukittinggi sudah berjalan dengan baik walaupun sistem bagi hasil tersebut dilaksanakan secara lisan, karena bagi hasil tersebut sudah merupakan suatu sistem bagi orang-orang tua dulu. Sebaiknya perjanjian bagi hasil tersebut dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis, para karyawan dapat mengetahui secara tertulis ketentuan-ketentuan dari perjanjian bagi hasil tersebut. Seandainya terjadi suatu perselisihan, perjanjian bagi hasil dalam bentuk tertulis dapat dijadikan acuan dan bagi para pihak dalam penyelesaian perselisihan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Mr Zainal Abidin
Date Deposited: 28 Jul 2016 02:36
Last Modified: 28 Jul 2016 02:36
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13117

Actions (login required)

View Item View Item