dian, septiari (2016) Readers’ Interpretations of Narrative Gaps from A Song of Ice and Fire and its TV Adaptation Game of Thrones. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (32kB) | Preview |
|
|
Text (INTRODUCTION)
pendahuluan.pdf - Published Version Download (396kB) | Preview |
|
|
Text (CONCLUSION)
bab akhir.pdf - Published Version Download (280kB) | Preview |
|
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (196kB) | Preview |
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
tugas akhir ilmiah utuh min.pdf Restricted to Repository staff only Download (756kB) |
Abstract
Skripsi ini membahas tentang proses dimana dua komunitas, yaitu pembaca novel seri A Song of Ice and Fire dan penonton adaptasi televisi dari novel seri tersebut, Game of Thrones, membentuk interpretasi untuk mengisi kekosongan naratif (narrative gap). Kekosongan naratif yang dibahas di dalam penelitian ini ialah tentang kematian tokoh utama (Jon Snow) dan latar belakangnya.Objek ini relevan untuk dibahas karena antisipasi terhadap kelanjutan dari novel seri dan adaptasi televisi tersebut merupakan fenomena budaya populer yang berpengaruh secara global. Adaptasi televisi tersebut juga populer karena elemen kekerasan dan ketelanjangan (nudity) sebagai daya tariknya. Pengumpulan data utama menggunakan survey dan angket yang dilaksanakan dari 21 maret sampai 24 april 2016 dengan target pembaca dan penonton dari Indonesia. Data pendukung didapatkan dari sumber tekstual cerita yaitu novel seri A Song of Ice and Fire dan sejumlah analisa pembaca dari blog dan media sosial. Analisis data menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, hasil analisis disampaikan melalui metode deskriptif. Dalam menganalisis interpretasi tersebut, penulis menggunakan pendekatan teori respon pembaca. Setelah dilakukan analisa, penulis menyimpulkan bahwa kedua komunitas cenderung sepakat dengan sejumlah konsensus: Jon Snow akan bangkit kembali dan Rhaegar dan Lyanna adalah orang tua asli Jon Snow. Kedua komunitas setuju dengan opini bahwa elemen ketelanjangan (nudity) tidak terlalu penting sementara kekerasan adalah elemen yang penting. Kedua komunitas juga menunjukkan kecenderungan untuk mengandalkan internet dan media sosial sebagai komunitas dimana mereka membentuk interpretasi dari cerita. Kata kunci: interpretasi, audiens, kekosongan naratif, komunitas interpretasi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) > PN0080 Criticism P Language and Literature > PN Literature (General) > PN1993 Motion Pictures P Language and Literature > PS American literature |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Inggris |
Depositing User: | s1 sastra inggris |
Date Deposited: | 28 Jul 2016 02:51 |
Last Modified: | 28 Jul 2016 02:51 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13020 |
Actions (login required)
View Item |