PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN TURBIN DI PT PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN OMBILIN

SELLY, SEPTYANI (2015) PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN TURBIN DI PT PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN OMBILIN. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Skripsi Fulltext)
201502101109th_selly septyani.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kebutuhan energi listrik di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan penduduk Indonesia. Sehingga menuntut PT PLN (Persero) untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap energi listrik, salah satu pembangkit tenaga listrik adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kondisi pembangkit sangat ditentukan oleh perawatan yang baik sehingga pembangkit dapat beroperasi dengan lancar. Proses produksi di PLTU Ombilin menggunakan siklus tertutup atau bersifat continuous process. Apabila salah satu mesin atau peralatan mengalami kerusakan/kegagalan akan menyebabkan terhentinya keseluruhan fungsi. Dalam proses produksi perusahaan melibatkan beberapa mesin utama yaitu boiler, turbin, kondensor dan generator. Namun kerusakan sering terjadi pada mesin turbin yang mengakibatkan pembangkit di PLTU Ombilin tidak dapat beroperasi. Oleh sebab itu, diperlukan suatu tindakan perawatan mesin/peralatan untuk dapat mencegah terjadinya kerusakan. Strategi yang tepat untuk menjaga mesin agar dapat beroperasi adalah dengan cara menentukan interval waktu perawatan peralatan yang optimal dengan tujuan minimasi downtime. Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan menentukan mesin kritis dengan metode Criticality Analysis. Selanjutnya, penentuan komponen kritis dengan menggunakan diagram pareto. Kemudian, penentuan probability density function (pdf) dan keandalan dari komponen kritis. Setelah itu, penentuan interval waktu perawatan dari komponen kritis dengan menggunakan kriteria minimasi downtime yang akan digunakan untuk membuat penjadwalan perawatan. Berdasarkan pengolahan yang telah dilakukan maka didapatkan bahwa mesin kritis adalah mesin turbin dengan total nilai adalah 44 dan komponen kritis dari mesin turbin adalah membran turbin, bearing dan turning gear dengan interval waktu pemeriksaan untuk masing-masing komponen kritis adalah 960.48 jam (40 hari), 908.57 jam (37 hari) dan 1150.28 jam (48 hari). Sedangkan interval waktu penggantian pencegahan untuk komponen membran turbin adalah setelah beroperasi selama 3410 jam, penggantian komponen bearing dapat dilakukan pada saat overhaul setelah beroperasi selama 8000 jam dan interval penggantian komponen turning gear dapat dilakukan selelah beroperasi selama 4500 jam. Nilai reliability untuk masing-masing komponen kritis sebelum dan sesudah dilakukan preventive maintenance tetap sama, namun nilai downtime pada masing-masing komponen menurun. Adapun total nilai availability setiap komponen kritis melebihi 95%.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Fakultas Teknik > Industri
Depositing User: Mr Fajrun RB
Date Deposited: 27 Jul 2016 09:09
Last Modified: 27 Jul 2016 09:09
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/12981

Actions (login required)

View Item View Item