Mike, Asmaria (2016) Persepsi.Perawat.Tentang.Tanggung.Jawab.dalam.Pelimpahan.KewenanganDokter.Kepada.Perawat.di Ruang.Rawat.Inap Non Bedah Penyakit Dalam RSUP DR. M.Djamil Padang. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (65kB) | Preview |
|
|
Text (bab I)
BAB I.pdf - Published Version Download (138kB) | Preview |
|
|
Text (Bab Akhir)
Bab Akhir.pdf - Published Version Download (95kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (148kB) | Preview |
|
Text
Tesis.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Persepsi antara dokter dan perawat dalam upaya kolaboratif terlihat cukup mencolok. Dokter dapat memandang kolaboratif dalam perspektif yang berbeda dari perawat.Grey area antara dokter dengan perawat akibat belum adanya peraturan yang sesuai dengan Undang-Undang membuat perawat rentan terjerat masalah hukum. Pelimpahan wewenang juga belum didukung oleh Standar Prosedur Operasional (SPO), format khusus, pemilahan tindakan mandat dan delegasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab dalam pelimpahan kewenangan dokter kepada perawat. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Partisipan berjumlah 7 orang perawat, 6 partisipan triangulasi 3 dokter dan 3 kepala ruangan. Analisis data dengan teknik collaizi. Hasil penelitian didapatkan 7 tema yaitu Penanggung jawab pelimpahan kewenangan, perawat yang boleh menerima pelimpahan, proses pelimpahan kewenangan, bentuk tindakan, tanggung jawab hukum, hambatan dalam kewenangan, upaya-upaya yang dilakukan dalam mengefektifkan, harapan dalam pelimpahan kewenangan dokter kepada perawat. Secara etis perawat bertanggung jawab dalam pelimpahan kewenangan dokter kepada perawat yang dilakukan secara tertulis kepada ketua tim. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara mandiri dan pendampingan, bentuk tanggungjawab hukum dalam melakukan kesalahan yaitu sangsi administrasi dan pidana. Hambatan dalam pelimpahan berupa kurangnya partisipasi dokter dan pengetahuan tentang isi Undang-Undang. Upaya yang dilakukan yaitu mencoba tetap mengerjakan dan mengembalikan ke dokter. Harapan yang diinginkan adanya pemilahan tindakan, dikeluarkanya SPO, ditingkatkanya kolaborasi dokter dan perawat, serta diadakannya sosialisasi Undang-Undang. Disarankan agar ada SPO pelimpahan kewenangan, menerbitkan format khusus, meningkatkan kolaborasi dokter dan perawat
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 keperawatan keperawatan |
Date Deposited: | 27 Jul 2016 03:16 |
Last Modified: | 27 Jul 2016 03:16 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/12772 |
Actions (login required)
View Item |