SINTA, OKTAVIA (2014) PENGELOLAAN TANAH ULAYAT PASCA KONFLIK DI NAGARI AIA TAJUN KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Skripsi Fulltext)
SintaOktavia.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Munculnya otonomi daerah yang dilandasi oleh UU No. 22 tahun 1999 yang kemudian direvisi dengan UU No. 32 tahun 2004 memberikan peluang bagi daerah untuk mengatur daerahnya masing-masing. Di Sumatera Barat implementasi dari kebijakan otonomi daerah adalah kembalinya kepada pemerintahan nagari. Kembali kenagari telah menyisakan berbagai macam permasalahan yaitu banyaknya muncul konflik tapal batas antara Nagari. Salah satunya adalah konflik tapal batas di Nagari Aia Tajun Kabupaten Padang Pariaman. Tujuan umum dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui mekanisme pengelolaan konflik tanah ulayat di Nagari Aia Tajun. Sedangkan Tujuan Khususnya Mendeskripsikan penggunaan tanah ulayat pasca kemenangan Nagari AiaTajun dan Mendeskripsikan Tata Kelola Tanah Ulayat oleh KAN dan pemerintah Nagari Aia Tajun. Manfaat penelitian adalah sebagai tambahan bacaan dan rujukan bagi peneliti berikutnya, Secara praktis sebagai bahan masukan bagi intansi yang terkait yaitu pemerintah daerah dan pihak-pihak yang terlibat dalam Pengelolaan konflik. Untuk melihat masalah ini peneliti menggunakan teori Pruitt dan Rubbin yaitu, Strategi dalam menyelesaikan konflik yaitu secara Contention (bertanding) merupakan usaha untuk menyelesaikan konflik menurut kemauan seseorang tanpa memperdulikan kepentingan orang lain. Pihak-pihak tersebut akan selalu mempertahankan aspirasinya. Adapun taktik yang dipakai mereka adalah mengeluarkan ancaman, menjatuhkan pinalti dengan pengertian bahwa pinalti tidak dijatuhkan bila pihak lain mau mengalah.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tipe pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang terperinci dari suatu masalah sosial yang terjadi. Pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan wawancara mendalam. Pemilihan informan dalam penelitian ini dengan cara Snowbolling (Bola Salju). Penentuan jumlah informan ditentukan dalam prinsip kejenuhan data. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa pengelolaan tanah pasca konflik tetap masyarakat aia tajun tanpa ada perubahan apapun. Karena dari dulu tanah tersebut digarap oleh nagari aia tajun, dan mereka mengatakan punya hak kongsi yang dinamakan kongsi 30 pada daerah tersebut. Tanah kongsi itu kemudian dibagi-bagi. Jadi siapa yang awalnya menggarap tetap dia yang menggarap
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | ms Meiriza Paramita |
Date Deposited: | 26 Jul 2016 09:49 |
Last Modified: | 26 Jul 2016 09:49 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/12716 |
Actions (login required)
View Item |