Wetri, Sariati (2016) PERIBAHASA YANG BERKAITAN DENGAN SATUAN UKURAN DALAM BAHASA MINANGKABAU. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (ABSTRAK)
abstrak.pdf - Published Version Download (87kB) | Preview |
|
|
Text (PENDAHULUAN)
BAB I.pdf - Published Version Download (146kB) | Preview |
|
|
Text (PENUTUP)
BAB IV.pdf - Published Version Download (87kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (97kB) | Preview |
|
Text (SKRIPSI FULLTEXT)
skripsi.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kecenderungan orang Minangkabau menggunakan bahasa dalam menyampaikan sesuatu yang ada di dalamnya pikirannya. Namun mereka lebih cenderung bertutur tidak langsung, dengan kata lain masyarakat Minangkabau cenderung memakai ujaran-ujaran yang mengandung makna implisit, atau dalam bahasa Minangkabau disebut bahasa kias. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari latar belakang budaya Minangkabau itu sendiri. Peribahasa merupakan salah satu bentuk bahasa lisan dari generasi yang tua ke generasi yang lebih muda. Keberadaan bahasa di masyarakat Minangkabau menjadi tolak ukur untuk bersikap dalam kesehariannya. Dalam peribahasa Minangkabau, masyarakat Minang menjadikan alam sebagai sumber pengetahuan dan berguru kepada alam, seperti bunyi falsafah ‘alam takambang menjadi guru’. Penelitian ini bertujuan menjelaskan ukuran dalam bahasa Minangkabau, menjelaskan makna peribahasa Minangkabau yang berkaitan dengan satuan ukuran, dan nilai yang terdapat pada peribahasa Minangkabau yang berkaitan dengan satuan ukuran. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode simak dengan menggunakan teknik catat. Untuk menganalisis data metode yang digunakan adalah padan referensial dan padan translasional. Berdasarkan analisis data, diperoleh simpulan bahwa dalam bahasa Minangkabau ditemukan bentuk satuan ukuran yang digunakan masyarakat Minangkabau untuk mengukur benda-benda yang ada di sekitarnya, di antaranya : cupak, gantang, ameh, rupiah, ringgik, kati, sukek, katidiang, sumpik, bangkiah, jangka, eto, depo, tangkai, sikek, tandan, onggok, alai, rueh, buku, uleh, balah, irih, jarek, kabek, piriang atau lupak. Makna yang terdapat dalam peribahasa Minangkabau yang berkaitan dengan satuan ukuran adalah makna konotasi. Selanjutnya makna diikuti oleh nilai-nilai di antaranya; nilai keadilan, tanggung jawab, usaha, kejujuran, tenggang rasa, saling menghormati, ketelitian, kesopanan, perhatian, kebijaksanaan, sosial dan pengorbanan. Kata Kunci :peribahasa, satuan ukuran, makna, nilai
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Daerah |
Depositing User: | s1 sastra minang |
Date Deposited: | 25 Jul 2016 08:28 |
Last Modified: | 25 Jul 2016 08:28 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/12475 |
Actions (login required)
View Item |