ISNANIYAH, USMAN (2022) PERBEDAAN KADAR PROTEIN C-REAKTIF BERDASARKAN DERAJAT KLINIS DAN LUARAN PASIEN COVID-19 YANG DIRAWAT DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Masters thesis, Universitaas Andalas.
Text (Cover dan abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (184kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (477kB) |
|
Text (BAB VII)
BAB VII.pdf - Published Version Download (173kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (318kB) |
|
Text (THESIS FULL)
Tesis dr. Isnaniyah Usman Sp.P.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang: Proses inflamasi pada COVID 19 dapat menyebabkan peningkatan beberapa marker inflamasi diantaranya C-Reactive Protein (CRP), prokalsitonin (PCT) dan interleukin 6 (IL-6). Kadar protein C-reaktif menggambarkan tingkat keparahan infeksi virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar protein C-reaktif berdasarkan derajat klinis dan luaran pasien COVID-19 yang dirawat di RSUP Dr. M . Djamil Padang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif dengan sampel semua pasien COVID-19 yang dirawat di RSUP Dr. M Djamil Padang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan mulai dari 1 Desember 2021- Juni 2022. Data dianalisis dengan analisis univariat, bivariat dan dilanjutkan dengan uji confounding. Hasil: Karakteristik pasien yaitu usia terbanyak 50-59 tahun (28,0%) dengan jenis kelamin perempuan (51,0%), komorbid terbanyak adalah hipertensi (46,0%) dengan derajat klinis kritis (75,0%). Sebagian besar subjek memiliki infeksi sekunder (49,0%) dan memiliki lama rawatan ≤14 hari (77,0%) dan lebih dari setengah subjek meninggal (65,0%). Kadar protein C-reaktif lebih tinggi pada pasien dengan derajat klinis kritis (89,00 mg/L) dibandingkan sedang (37,50 mg/L) dan berat (23,00 mg/L), kadar protein C-reaktif pasien dengan lama rawatan ≤ 14 hari (97,00 mg/L) lebih tinggi dibandingkan >14 hari (88,50 mg/L), dan kadar protein C-reaktif lebih tinggi pada pasien yang meninggal (93,00 mg/L) dibandingkan yang hidup (68,00 mg/L). Kesimpulan: Kadar protein C-reaktif berbeda secara bermakna berdasarkan derajat klinis pasien COVID-19, lama rawatan pasien, dan status akhir rawatan pasien COVID-19.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Irvan Medison, Sp.P(K) FISR. FAPSR |
Uncontrolled Keywords: | Protein C-Reaktif, derajat klinis, luaran,COVID-19 |
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 23 Feb 2023 08:17 |
Last Modified: | 23 Feb 2023 08:17 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/124012 |
Actions (login required)
View Item |