Ade, Irwandi (2023) UTE’ SAINAK: RELASI ORANG MENTAWAI DENGAN BABI DI REREIKET SIBERUT SELATAN. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
HALAMAN JUDUL fix.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (366kB) |
|
Text (BAB VII Penutup dan Saran)
BAB VII.pdf - Published Version Download (273kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (346kB) |
|
Text (Tesis Full)
Full Tesis.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (11MB) |
Abstract
Hubungan antara manusia dan hewan sudah terjadi sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dilihat dalam upaya pemenuhan makanan dengan cara perburuan. Orang Mentawai di Sarereiket, masih melakukan perburuan hewan di dalam hutan berupa babi yang digunakan untuk keperluan makanan dan ritual. Bagi orang Sarereiket, babi menjadi hewan yang sangat penting. Babi masuk ke dalam aktivtas sosial budaya, bukan hanya sebatas pemenuhan makanan tetapi media perantara dalam penyembahan, pemujaan, pemberian, pembayaran, permohonan izin dan meramal. Kegiatan itu berdasarkan kepercayaan arat sabulungan yang menajdi pedoman hidup orang Sarereiket. Sehingga menjadi alasan bagi orang Sarereiket dalam berelasi dengan babi. Namun, relasi yang dibangun oleh orang Sarereiket dengan babi bukan hanya sebatas mediator dalam kegiatan sosial budaya tetapi menunjukkan suatu simbol yang memiliki makna bagi orang Sarereiket. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dan pendekatan interpretif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, observasi partisipasi, wawancara mendalam dan studi literatur. Objek kajian berbasis budaya yaitu masyarakat Mentawai yang tinggal di aliran sungai Rereiket yang disebut orang Sarereiket. Orang Sarereiket secara administrasi berada di Desa Madobag dan Desa Matotonan Kecamatan Siberut Selatan. Sehingga, untuk memenuhi data, sebanyak 25 informan yang terdiri dari sikerei (shaman), sikebukat uma (pemimpin suku), peternak dan pemburu babi serta masyarakat Sarereiket (khusus Madobag). Hasilnya menunjukkan narasi tentang babi dalam kehidupan orang Sarereiket nampak dalam mitos Malinggai sebagai pencipta babi. Dari hal itu, perilaku berburu dan beternak mulai dilakukan oleh orang Sarereiket. Kegiatan berburu maupun beternak untuk memenuhi kebutuhan makanan dan ritual. Ritual yang dilakukan oleh orang Sarereiket berupa punen (upacara lingkaran hidup), puliaijat (upacara keseimbangan) dan lia (upacara biasa) berdasarkan kepercayaan arat sabulungan. Dalam setiap upacara besar yaitu punen dan puliaijat, babi digunakan sebagai media perantara untuk berhubungan dengan roh penguasa (ulaumanua). sebagai media perantara, babi setelah digunakan dalam ritual maka tengkoraknya dipajang di dalam uma yang disebut ute’ sainak. Melalui simbol ute’ sainak dapat dikatakan bahwa aktivitas budaya orang Sarereiket dijalankan dengan tujuan untuk memaksimalkan kekhasan dan menciptakan keseimbangan kehidupan nyata (purimanuaijat) dan gaib (sabulungan) orang Sarereiket. Ute’ sainak juga menjadi simbol dipertahankannya identitas budaya orang Sarereiket.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Maskota Delfi, M. Hum |
Uncontrolled Keywords: | Babi; Sarereiket; Mentawai; Ute’ Sainak; Dipertahankan Kehidupan Budaya; Dipertahankan Identitas Budaya. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | s1 antropologi sosial |
Date Deposited: | 21 Feb 2023 08:42 |
Last Modified: | 21 Feb 2023 08:42 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/123734 |
Actions (login required)
View Item |