DETEKSI GEN ZYGOTE ARREST 1 (ZAR 1) PADA OOSIT, ZIGOT, DAN EMBRIO SAPI PESISIR DENGAN ATAU TANPA PENAMBAHAN INSULIN PADA MEDIA MATURASI IN VITRO

Pertiwi, Sedrisa Lidya (2023) DETEKSI GEN ZYGOTE ARREST 1 (ZAR 1) PADA OOSIT, ZIGOT, DAN EMBRIO SAPI PESISIR DENGAN ATAU TANPA PENAMBAHAN INSULIN PADA MEDIA MATURASI IN VITRO. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover & abstrak.pdf - Published Version

Download (206kB)
[img] Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (292kB)
[img] Text (BAB V Kesimpulan)
BAB V Kesimpulan.pdf - Published Version

Download (176kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (347kB)
[img] Text (Tesis full text)
Tesis Sedrisa Watermark.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak gen Zygote Arrest 1 (ZAR 1) pada oosit, zigot, dan embrio sapi Pesisir yang dapat menjadi salah satu pengatur utama keberhasilan pengembangan awal embrio hingga tahap blastosis pada sapi. Sampel yang digunakan yaitu ovarium sapi Pesisir yang diambil di RPH dengan media transportasi yaitu NaCl fisiologis yang ditambahakan penisilin dan streptomisin kemudian dilakukan koleksi oosit dalam larutan PBS dengan metode slicing di Laboratorium Bioteknologi. Oosit dengan sel kumulus kompak dan sitoplasma yang homogen dimaturasi dalam media TCM-199 yang ditambahkan PMSG, BSA, gentamisin, dan dengan penambahan atau tanpa penambahan insulin sebanyak 10 µg/ml selama 24 jam di dalam inkubator CO2 5% dengan suhu 38,5 0C. Oosit yang telah di maturasi selanjutnya dilakukan fertilisasi selama 18 jam dalam media mBO dan kultur embrio selama 48 jam di dalam inkubator CO2 5 % dengan suhu 38,5 0C. Sampel oosit, zigot dan embrio yang sudah didapat kemudian dikoleksi untuk dilakukan PCR dengan menggunkan primer F- ACGTCGTCCTGGATGGTTAC dan R- GCTGGTAGCTGTGGACGTACT. Hasil dari deteksi gen ZAR 1 pada oosit, zigot, embrio yang diamplifikasi menunjukan munculnya pita gen ZAR 1 sesuai dengan target yaitu 228 bp pada oosit, zigot, dan embrio tanpa penambahan insulin dan penambahan insulin. Dari hasil amplifikasi oosit yang dimaturasi dengan atau tanpa penambahan insulin terdapat perbedaan pita pada oosit dan embrio. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa oosit yang dimaturasi dengan penambahan insulin sangat berpengaruh (P < 0,01) terhadap pita gen pada embrio dan adanya perbedaan gen ZAR 1 pada tahap oosit, zigot, dan embrio menunjukan bahwa gen induk memiliki peran penting dalam pemrograman ulang setelah pembuahan atau pemeliharaan pada perkembangan awal embrio. Kata kunci; gen ZAR 1, amplifikasi, insulin, oosit, zigot, embrio.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Fakultas Peternakan
Depositing User: s2 ilmu ternak
Date Deposited: 20 Feb 2023 08:44
Last Modified: 20 Feb 2023 08:44
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/123476

Actions (login required)

View Item View Item