KEANEKARAGAMAN JENIS DAN ETNOBOTANI BAMBU (POACEAE: BAMBUSOIDEAE) DI PULAU WEH, PROVINSI ACEH, INDONESIA

MUHAMMAD, AZLI (2023) KEANEKARAGAMAN JENIS DAN ETNOBOTANI BAMBU (POACEAE: BAMBUSOIDEAE) DI PULAU WEH, PROVINSI ACEH, INDONESIA. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Cover)
COVER_Muhammad Azli Ritonga.pdf - Published Version

Download (209kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I_Muhammad Azli Ritonga.pdf - Published Version

Download (420kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V_Muhammad Azli Ritonga.pdf - Published Version

Download (297kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA_Muhammad Azli Ritonga.pdf - Published Version

Download (380kB)
[img] Text (Tesis Full Text)
Muhammad Azli Ritonga_2120422002_Full Tesis.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Bambu merupakan tumbuhan dari suku Poaceae (rumput-rumputan) dan anak suku Bambusoideae. Bambu di dunia diperkirakan sebanyak 1.439 jenis. Di Indonesia sendiri, diperkirakan ada sebanyak 174 jenis bambu. Berdasarkan penjelasan tersebut, kajian ini diharapkan dapat menyediakan informasi kekayaan jenis, persebaran spasial dan potensi pemanfaatan bambu. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli hingga November 2022 di Pulau Weh, Aceh. Penelitian dilakukan dengan metode jelajah dan wawancara yang dimodifikasi. Pengamatan sampel dilakukan di Herbarium Andalas (ANDA) dan Herbarium Bogoriense (BO) dan semua sampel disimpan di sana. Karakter morfologi diamati untuk proses identifikasi serta penyusunan deskripsi jenis dan kunci determinasi. Sebaran spasial bambu dibuat menggunakan perangkat lunak QGIS. Informasi potensi setiap jenis bambu diperoleh dari hasil wawancara. Bambu di Pulau Weh terdiri dari 8 jenis, yaitu Bambusa multiplex, B. spinosa, B. tuldoides, B. vulgaris, Dendrocalamus asper, Schizostachyum brachycladum, S. silicatum, dan Thyrsostachys siamensis. Bambusa vulgaris ditemukan paling melimpah di Pulau Weh, sementara itu, B. multiplex dan B. tuldoides paling jarang dijumpai. Keberadaan S. silicatum di Pulau Weh dan juga Pulau Bangka merupakan tambahan informasi perluasan persebaran jenis ini di luar daratan utama Sumatra. Pemanfaatan jenis-jenis bambu di Pulau Weh digunakan sebagai tanaman hias, makanan, konstruksi bangunan, mebel, obat-obatan, kerajianan tangan, pakan ternak, konstruksi pertanian, mainan tradisional, peralatan dapur, dan peralatan lainnya. Bambusa vulgaris memiliki nilai manfaat (UVs) yang paling tinggi (0,789). Nilai kepentingan budaya tumbuhan berguna (ICS) dengan kategori tinggi dimiliki oleh B. vulgaris (42), B. spinosa (40), dan D. asper (36). Bagian bambu yang paling banyak dimanfaatkan di Pulau Weh adalah bagian buluh (52,94%).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: S1 Biologi Biologi
Date Deposited: 09 Feb 2023 09:13
Last Modified: 09 Feb 2023 09:13
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/122964

Actions (login required)

View Item View Item