Tradisi Sema Antau Pada Masyarakat Desa Tanjung Beringin Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Zahra, Tulhasanah (2022) Tradisi Sema Antau Pada Masyarakat Desa Tanjung Beringin Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (254kB)
[img] Text (BAB I. Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan (1).pdf - Published Version

Download (200kB)
[img] Text (BAB V. Penutup)
BAB V. Penutup.pdf - Published Version

Download (57kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA (1).pdf - Published Version

Download (186kB)
[img] Text (Skripsi full text)
Skripsi Full Text (1).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Skripsi ini menggambarkan dan menjelaskan ciri khas dan keunikan suatu daerah, baik dalam bentuk fisik, adat istiadat, dan tradisi-tradisi yang sudah terpola menjadi kebudayaan. Keunikan tersendiri yang dimiliki oleh masyarakat Desa Tanjung Beringin adalah beberapa tradisi yang diwariskan secara turun-temurun yaitu Tradisi Sema Antau. Tradisi ini merupakan upacara rutin yang harus dilakukan oleh masyarakat desa yang hidup di sepanjang Sungai Subayang Kampar Kiri Hulu, salah satu desa yang masih rutin melaksanakan tradisi ini adalah Desa Tanjung Beringin. Tradisi Sema Antau merupakan sebuah ritual adat yang bertujuan memohon ampunan atas dosa-dosa dan pembersihan desa kembali seperti baru terlahir kembali. Terdapat 2 ritual adat yang sangat sakral, yaitu meletakan kepala kerbau di perbatasan yang ditujukan kepada penguasa air, dan meletakan hati kerbau di Makam Datuk Pagar yang ditujukan kepada penguasa Rimba Raya. Kedua ritual tersebut dilakukan untuk memohon kepada Allah SWT, agar selalu memberikan keselamatan kepada petani yang selalu beraktifitas di air dan di hutan. Tradisi ini terlahir dilatar belakangi karena adanya sumpah atau perjanjian yang sudah dijadikan Undang-undang tertinggi bagi masyarakat yang hidup di Kampar Kiri Hulu. Undang-undang tertinggi tersebut adalah Sumpah Sotieh yang mengatur segala aspek kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini menggunakan Metodelogi Kualitatif, yang dapat menggambarkan secara detail tentang apa yang diteliti dengan cara pengumpulan data yang lebih spesifik dan mendalam. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu; Observasi, Wawancara, Studi Kepustakaan, dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kodifikasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini sebagai penggambaran sejarah yang melatar belakangi lahirnya tradisi Sema Antau yaitu karena adanya perjanjian atau Sumpah Sotieh. Sumpah ini lah yang menjadi pedoman bagi seluruh masyarakat di Kampar Kiri Hulu dalam membuat peraturan, dan menata segala prilaku baik kepada sesama manusia dan lingkungan. Pada tradisi Sema Antau mengandung 3 fungsi nilai yaitu; nilai Agama, nilai Sosial Budaya, dan fungsi Ekologi. Selanjutnya menjelaskan proses pelaksanaan tradisi Sema Antau dan upaya masyarakat mempertahankan dan mewarisi tradisi tersebut dijelaskan dalam skripsi ini.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Sidarta Pujiraharjo,M.Hum
Uncontrolled Keywords: Tradisi, Sema Antau, Nilai-nilai Budaya.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: s1 antropologi sosial
Date Deposited: 01 Feb 2023 04:00
Last Modified: 01 Feb 2023 04:00
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/122469

Actions (login required)

View Item View Item