PENGARUH PERLAKUAN PANAS AUSTEMPERING PADA BESI TUANG NODULAR FCD 450 TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MAKRO-MIKRO PRODUK

Putra, Jandefa (2023) PENGARUH PERLAKUAN PANAS AUSTEMPERING PADA BESI TUANG NODULAR FCD 450 TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MAKRO-MIKRO PRODUK. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak_Jandefa Putra 1810911049.pdf - Published Version

Download (305kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I_Jandefa Putra 1810911049.pdf - Published Version

Download (47kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V_Jandefa Putra 1810911049.pdf - Published Version

Download (137kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka_Jandefa Putra 1810911049.pdf - Published Version

Download (363kB)
[img] Text (FULL TEXT)
Tugas Akhir Utuh_Jandefa Putra 1810911049.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Heat treatment merupakan sebuah proses memanaskan logam tanpa membiarkannya mencapai tahap leleh, atau peleburan, dan kemudian mendinginkan logam dengan cara yang terkontrol untuk memilih sifat mekanik yang diinginkan. Perlakuan panas digunakan untuk membuat logam lebih kuat atau lebih lunak, lebih tahan terhadap abrasi atau lebih ulet. Pada penelitian ini digunakan besi tuang nodular (nodular cast iron) yang merupakan paduan besi yang mengandung karbon (C) sebesar 3-3,5 %, silikon (Si) sebesar 1-3 % dan memiliki bentuk grafit yang bulat. Unsur lain dapat ditambahkan yang bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat mekanik seperti kekuatan (strength), kekerasan (hardness), atau ketahanan korosi (corrosion resistance). Unsur yang umumnya ditambahkan yaitu Cr, Cu, Mo dan Ni. Selanjutnya pada penelitian ini besi tuang nodular diberi perlakuan panas austempering. Proses austempering adalah transformasi pada ferous alloy pada temperatur diatas pembentukan martensite dan dibawah temperatur pembentukan pearlite. Austempering dapat diterapkan untuk beberapa kelas baja kekuatan tinggi yang harus memiliki ketangguhan dan keuletan tertentu, proses yang digunakan untuk melakukan pengujian ini yaitu proses quenching. Quenching adalah memanaskan baja dengan sistem austenit hingga berubah bentuk yang kemudian didinginkan dengan cepat menggunakan saltbath, sehingga menjadi keras dan kuat. Hasil dari penelitian menunjukkan perbedaan spesimen diberi perlakuan panas austempering dan spesimen yang tidak diberi perlakuan panas austempering. Jumlah penyebaran cacat terbanyak pada spesimen yang tidak diberi perlakuan panas austempering yaitu 4821 mm dengan area 6,598% dan jumlah penyebaran cacat sedikit pada spesimen yang diberi perlakuan panas austempering yaitu 1955 mm dengan area 1,98%. Nilai kekerasan yang diperoleh dari besi tuang nodular FCD 450 yang diberi perlakuan panas austempering sebesar 422 HV dan nilai kekerasan yang diperoleh dari besi tuang nodular FCD 450 yang tanpa diberi perlakuan panas austempering sebesar 355 HV. Pada besi tuang nodular FCD 450 memiliki struktur mikro fasa ferrit, pearlit, dan grafit bulat mengalami perubahan struktur mikro akibat perlakuan panas austempering yang membentuk fasa bainitic ferrite yang terdiri dari austenite kaya karbon (γHc) dan ferrite (α). Kata Kunci : Heat treatment, austempering, besi tuang nodular fcd 450, quenching,struktur mikro dan makro, sifat mekanik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > Mesin
Depositing User: s1 teknik mesin
Date Deposited: 30 Jan 2023 07:44
Last Modified: 30 Jan 2023 07:44
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/122351

Actions (login required)

View Item View Item