IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PELARUT FOSFAT INDIGENUS GAMBUT RIAU SERTA PEMANFAATANNYA PADA BUDIDAYA KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) DI TANAH GAMBUT

Hamzah, Anthony (2017) IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PELARUT FOSFAT INDIGENUS GAMBUT RIAU SERTA PEMANFAATANNYA PADA BUDIDAYA KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) DI TANAH GAMBUT. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (COVER + ABSTRAK)
Cover + Abstrak.pdf - Published Version

Download (411kB)
[img] Text (BAB I PENDAHULUAN)
Bab I.pdf - Published Version

Download (298kB)
[img] Text (BAB V KESIMPULAN SARAN)
Bab V.pdf - Published Version

Download (381kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (522kB)
[img] Text (Disertasi Fulltext)
Disertasi Anthony Hamzah Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk isolasi, seleksi, dan mengkarakterisasi bakteri yang memiliki aktivitas tinggi dalam melarutkan batuan fosfat dan menghidolisis P-organik serta mampu memacu pertumbuhan dan produksi kacang hijau galur No. 129. Penelitian ini dimulai dari eksplorasi dan sampling berbagai rizosfir dan rizoplan tanaman yang adaptif tumbuh pada berbagai lahan gambut Riau sebagai sumber isolat bakteri pelarut fospat (BPF). Selanjutnya BPF diisolasi dengan teknik pengayaan dan diseleksi berdasarkan kemampuannya dalam melarutkan batuan fosfat yang ada dalam medium Pikoskaya cair. Isolat terseleksi dikarakterisasi dan diidentifikasi secara molekuler. Penelitian diakhiri dengan mengamati pengaruh inokulasi BPF terseleksi yang dikombinasi dengan batuan fosfat terhadap pertumbuhan dan produksi kacang hijau dalam polybag dengan media tanah gambut. Sebanyak 105 isolat BPF berhasil diisolasi dan 20 isolat diantaranya memiliki indeks pelarutan fosfat (PSI) ≥ 2,5 yang dikategorikan sebagai isolat terseleksi. Isolat terseleksi tersebut tumbuh optimal pada temperatur 37oC dan pH 5 yang memiliki indeks kelarutan selulosa berkisar antara 1,00-1,38; mampu menghasilkan senyawa Indole-3-acetic acid (IAA) berkisar 0,28-5,64 ppm pada medium pertumbuhan tanpa diperkaya triptofan dan meningkat hingga 16,02 ppm pada medium yang diperkaya triptofan. Identifikasi molekuler menunjukkan bahwa 16 isolat BPF tersebut termasuk dalam genus Burkholderia, Bacillus, Pseudomonas, Citrobacter, dan Pantoea; tiga isolat BPF dikategorikan sebagai Uncultured bacterium; dan satu isolat BPF termasuk kelompok Uncultured Bacillus sp.. Sebanyak 19 isolat BPF kompatibel dengan tanaman kacang hijau dan satu isolat BPF bersifat patogen. Isolat BPF S-R Tj 2.15 asal rizosfir kelapa sawit yang tumbuh di areal gambut pantai mampu melarutkan batuan fosfat rata-rata sebanyak 91,51 μg/mL dengan kemampuannya mengeksresikan asam organik glukonik. Isolat BPF N-Rp 2.9 yang berasal dari rhizoplan nenas yang tumbuh di areal gambut pedalaman menghasilkan enzim fosfatase asam dengan aktivitas rata-rata 20,75 μmol/mL/menit. Inokulasi tunggal dan campuran kedua isolat tersebut pada biji kacang hijau yang dipupuk dengan berbagai dosis batuan fosfat diketahui mempengaruhi indikator pertumbuhan vegetatif yang meliputi indeks luas daun dan laju pertumbuhan tanaman serta indikator produksi yang meliputi jumlah polong, jumlah biji per polong dan berat 100 biji. Isolat N-Rp Rb 2.9 dan aplikasi pupuk P dari batuan fosfat dengan dosis 150% dari dosis anjuran dapat mencapai produksi 1,65 ton/ha.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Primary Supervisor: Prof. Dr. sc. agr. Ir Jamsari, MP
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Pascasarjana (S3)
Depositing User: S3 Ilmu-Ilmu Pertanian
Date Deposited: 11 Jan 2023 07:44
Last Modified: 11 Jan 2023 07:44
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/121775

Actions (login required)

View Item View Item