M, SARI SURAHMI (2022) Perbedaan Frekuensi Konsumsi Junk Food, Kadar Superoksida Dismutase Dan Estradiol Pada Mahasiswi Obesitas Dengan Normal Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (63kB) |
|
Text (Pendahuluan)
Pendahuluan.pdf - Published Version Download (48kB) |
|
Text (Kesimpulan)
Kesimpulan.pdf - Published Version Download (33kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (90kB) |
|
Text (Fulltext)
fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Obesitas adalah kelebihan asupan nutrisi dibandingkan kebutuhan energi tubuh, dalam jangka waktu yang panjang tanpa adanya aktivitas fisik yang dibutuhkan tubuh sehingga menyebabkan penumpukan lemak. Prevalensi obesitas terus meningkat diseluruh dunia, salah satu pemicu terjadinya obesitas karena berlebihan dalam konsumsi junk food berkaitan dengan kerusakan oksidatif yang akan mempengaruhi superoksida dismutase (SOD) dalam darah. Pada wanita obesitas akan menimbulkan gangguan kesehatan pada organ wanita yang diatur oleh hormon estrogen utama yakni estradiol. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui perbedaan frekuensi konsumsi junk food, kadar SOD dan estradiol pada mahasiswi obesitas dengan normal Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pengambilan sampel dengan systematic random sampling dengan desain cross sectional comparative, observasi dilakukan pada 32 mahasiswi obesitas dan 32 mahasiswi normal di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pemeriksaan laboratorium kadar SOD dengan kadar estradiol menggunakan metode ELISA dan frekuensi junk food menggunakan FFQ. Analisis statistik perbedaan ditribusi frekuensi konsumsi junk food dengan uji Chi-square dan kadar SOD dengan estradiol uji T-test Independent. Hasil penelitian ditemukan distribusi frekuensi kategori sering mengkonsumsi junk food pada mahasiswi obesitas 52,8% dan normal 50% dengan nilai p 0,451 (p>0,05). Rerata kadar SOD obesitas 10,04 ± 3,48 ng/ml lebih rendah dari gizi normal dengan nilai p 0,236 (p > 0,05), sedangkan rerata kadar estradiol obesitas 185,08 ± 47,16 pg/ml lebih tinggi dibandingkan gizi normal 175,81 ± 54,75 pg/ml, dengan nilai p 0,392 (p > 0,05). Kesimpulan penelitian ini terdapat perbedaan frekuensi konsumsi junk food, kadar SOD dan estradiol namun tidak bermakna secara statistik diantara mahasiswi obesitas dengan normal Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Kata Kunci: junk food, superoksida dismutase, estradiol, mahasiswi obesitas, mahasiswi gizi normal
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | S2 Kebidanan kebidanan |
Date Deposited: | 11 Jan 2023 03:42 |
Last Modified: | 11 Jan 2023 03:43 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/121742 |
Actions (login required)
View Item |