PANDANGAN MASYARAKAT TENTANG PERKAWINAN SEMARGA

MUHAMMAD, DAUD (2022) PANDANGAN MASYARAKAT TENTANG PERKAWINAN SEMARGA. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (236kB)
[img] Text (Bab I Pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version

Download (438kB)
[img] Text (Bab IV Penutup)
BAB IV.pdf - Published Version

Download (214kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (235kB)
[img] Text (SKRIPSI FULL)
SKRIPSI DAUD E SKRIPSI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Perkawinan semarga yang terjadi di Desa Ujunggurap, dianggap sebagai perkawinan sedarah, dan perkawinan itu tidak sah dan tidak diadatkan. Masyarakat Batak Angkola menganut sistem perkawinan menjujur yang bersifat asimetris (searah) diharuskan mencari pasangan diluar marganya, menjunjung tinggi adat istiadat dan syariat agama Islam serta sesusai dengan Dalihan Na Tolu dan Pranata Surat Tumbaga Holing serta mufakat bersama persatuan raja-raja. Tujuan umum penelitian ini adalah mendeskripsikan perkawinan semarga pada masyarakat Batak Angkola. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab perkawinan semarga masih dilakukan. Serta mengetahui pandangan masyarakat tentang perkawinan semarga. Penelitian ini menggunakan teori Perubahan Sosial dari Pitirim Sorokin. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data adalah dengan metode kualitatif, yang mana data yang diperoleh dari wawancara mendalam, observasi, dan pengumpulan data sekunder. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Krikteria informan peneliti adalah masyarakat yang ada di Desa Ujunggurap, dengan krikteria tokoh agama, Kepala Desa, tokoh masyarakat, Ustad serta yang mewakili masyarakat umum dan pelaku perkawinan semarga. Unit analisisnya adalah masyarakat dan pasangan kawin semarga Desa Ujunggurap, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa perkawinan semarga yang terjadi di Desa Ujunggurap ternyata masih tetap dilakukan oleh sebagian masyarakat dengan beberapa faktor yang menjadi penyebabnya salah satu faktor yang melandasi terjadinya perkawinan semarga adalah ajaran agama Islam, restu/ izin orang tua dan disebabkan saling cinta, dan pergeseran bentuk sanksi. Serta sebagian masyarakat berpandangan bahwa perkawinan semarga bukanlah hal yang dianggap tabu lagi dalam masyarakat, peraturan adat istiadat lambat laun mulai berubah dan menyeseuaikan dengan peraturan agama Islam, agama dan adat saling berkaitan seperti dua sisi mata uang, maka agama dan adat selalu memberikan solusi yang terbaik bagi konflik yang terjadi di Desa Ujunggurap, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Drs. Fachrina, M.Si
Uncontrolled Keywords: Semarga Marriage, Batak Angkola
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: s1 sosiologi sosiologi
Date Deposited: 05 Jan 2023 07:20
Last Modified: 05 Jan 2023 07:20
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/121643

Actions (login required)

View Item View Item