Arie, Ifan Dori (2022) Analisis Vegetasi dan Dosis Herbisida Metil metsulfuron Untuk Mengendalikan Gulma pada Tanaman Kelapa Sawit(Elaesis guineensis Jacq.) di Perkebunan Rakyat Belum Mneghasilkan. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
cover.pdf - Published Version Download (395kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (170kB) |
|
Text (Bab 5 Kesimpulan & Saran)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (161kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (319kB) |
|
Text (Skripsi full)
skripsi full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pengendalian gulma yang paling efektif dan efesien sejauh ini adalah dengan metode penyemprotan bahan kimia (herbisida). Salah satu herbisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma di lahan perkebunan kelapa sawit belum menghasilkan adalah herbisida berbahan aktif Metil metsulfuron. Penelitian ini telah dilakukan pada areal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Kenagarian Kurnia Selatan, Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat dan Laboratorium Kampus III Universitas Andalas dari bulan September sampai Desember 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dosis herbisida Metil metsulfuron yang tepat dalam mengendalikan gulma dan melihat gejala fitotoksisitas pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 taraf perlakuan dimana 5 diantaranya menggunakan aplikasi herbisida Metil metsulfuron 20% dengan dosis 87,5 g/ha, 75,0 g/ha, 62,5 g/ha, 50,0 g/ha, 37,5 g/ha dan 2 perlakuan lainnya adalah penyiangan mekanis dan kontrol, yang masing-masingnya diulang 4 kali. Analisis data dilakukan dengan uji F, jika hasil uji F berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji DNMRT taraf 5%. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa aplikasi herbisida berbahan aktif Metil metsulfuron 20% mampu mengendalikan 2 jenis gulma yaitu Borreria latifolia dan Mikania micrantha dengan dosis terbaik 75,0 g/ha hingga 12 Minggu Setelah Aplikasi (MSA). Dan tidak ditemukannya adanya gejala fitotoksisitas pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan di lokasi penelitian.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | S1 Agroteknologi Agroteknologi |
Date Deposited: | 29 Dec 2022 07:17 |
Last Modified: | 29 Dec 2022 07:17 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/120909 |
Actions (login required)
View Item |