ANALISIS SELISIH HARGA BIJI KAKAO FERMENTASI DENGAN NON FERMENTASI DI INDONESIA

YUSUF, GHUFRAN (2022) ANALISIS SELISIH HARGA BIJI KAKAO FERMENTASI DENGAN NON FERMENTASI DI INDONESIA. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Abstrak)
Skripsi Yusuf Ghufran - 1510221048 - Cover Abstrak.pdf - Published Version

Download (996kB)
[img] Text (Bab I Pendahuluan)
Skripsi Yusuf Ghufran - 1510221048 - Bab I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (489kB)
[img] Text (Bab V Kesimpulan dan Saran)
Skripsi Yusuf Ghufran - 1510221048 - Bab V Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version

Download (199kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Skripsi Yusuf Ghufran - 1510221048 - Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (436kB)
[img] Text (Full Text)
Skripsi Yusuf Ghufran - 1510221048 - Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis selisih antara harga biji kakao internasional, fermentasi, dan non fermentasi domestik (2) Mengetahui potensi penerimaan tambahan dalam negeri dan ekspor yang akan diperoleh Indonesia apabila seluruh biji kakao domestik difermentasi (3) Mengetahui potensi penghematan biaya yang akan diperoleh industri pengolahan apabila permintaan biji kakao sudah terpenuhi oleh biji kakao fermentasi domestik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari tahun 2017 hingga 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Selisih antara harga biji kakao internasional dengan harga biji kakao fermentasi dan non fermentasi domestik dari tahun 2017 hingga tahun 2021 meningkat, yaitu sebesar 6.824 rupiah/kg dan 10.705 rupiah/kg, sedangkan selisih antara harga biji kakao fermentasi dan non fermentasi domestik cenderung stabil, yaitu sebesar 3.881 rupiah/kg (2) Potensi penerimaan tambahan dari penjualan biji kakao fermentasi domestik adalah 2,731 triliun rupiah/tahun dengan persentase 17,94% lebih tinggi daripada penerimaan penjualan biji kakao non fermentasi domestik yang telah diterima saat ini (3) Potensi penerimaan tambahan yang dapat diperoleh apabila seluruh biji kakao yang di ekspor sudah difermentasi sesuai standar internasional adalah 269,105 miliar rupiah/tahun dengan persentase 48,16%/ tahun lebih tinggi daripada penerimaan ekspor biji kakao non fermentasi domestik saat ini (4) Potensi penghematan biaya yang dapat diperoleh industri pengolahan kakao jika tidak melakukan impor karena terpenuhinya kebutuhan biji kakao dari dalam negeri adalah 1,606 triliun rupiah/tahun dengan persentase 20,52%/tahun lebih rendah daripada biaya impor yang telah dikeluarkan saat ini. Kata kunci: selisih harga, biji kakao, fermentasi, non fermentasi

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof. Ir. Helmi, M.Sc, Ph.D
Uncontrolled Keywords: selisih harga, biji kakao, fermentasi, non fermentasi
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: s1 agribisnis agribisnis
Date Deposited: 28 Dec 2022 08:09
Last Modified: 28 Dec 2022 08:09
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/120553

Actions (login required)

View Item View Item