PENGARUH TEKNIK OPERASI, JENIS KELAMIN, DAN UMUR TERHADAP SKOR HIRSCHSPRUNG ASSOSIATED ENTEROCOLITIS (HAEC) PASIEN PENYAKIT HIRSCHSPRUNG PASCA TINDAKAN PULLTHROUGH DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Haikal, Effendi (2022) PENGARUH TEKNIK OPERASI, JENIS KELAMIN, DAN UMUR TERHADAP SKOR HIRSCHSPRUNG ASSOSIATED ENTEROCOLITIS (HAEC) PASIEN PENYAKIT HIRSCHSPRUNG PASCA TINDAKAN PULLTHROUGH DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (520kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (824kB)
[img] Text (BAB VII)
BAB VII.pdf - Published Version

Download (634kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (452kB)
[img] Text (THESIS FULL)
Tesis Haikal Effendi PDF.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik operasi, jenis kelamin dan umur terhadap skor HAEC setelah pembedahan. Caranya adalah dengan membandingkan skor HAEC pasca pull-through antara teknik operasi Duhamel dengan teknik Transanal Endorectal Pull-Through (TEPT) dan antara pasien anak laki-laki dengan wanita dengan mengontrol pengaruh variabel usia sebagai kovariat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan inferensial ex-post facto yang variabel-variabel penelitiannya adalah skor HAEC sebagai variabel terikat; teknik operasi dan jenis kelamin sebagai variabel bebas; dan umur sebagai variabel kovariat. Hasil: Terdapat total 53 pasien yang termasuk ke dalam kriteria inklusi. , 35 orang di antaranya dioperasi dengan teknik operasi Duhamel dan 18 orang dengan teknik operasi TEPT. Dari sudut jenis kelamin, 32 orang adalah laki-laki dan 21 orang perempuan. Dari analisis inferernsial menunjukkan signifikansi 0,001 menunjukkan bahwa variabel umur pasien, metode pembedahan, dan jenis kelamin secara bersama-sama berpengaruh untuk memprediksi skor HAEC pasien penyakit Hirschsprung. Selain itu, variabel umur sebagai variabel kovariat dengan signifikansi 0,002 berpengaruh secara sendiri terhadap skor HAEC. Dengan signifikansi 0,043 untuk variabel teknik operasi menunjukkan bahwa teknik operasional Duhamel dan TEPT memiliki skor HAEC yang berbeda. Kesimpulan: . Variabel umur secara sendiri mempengaruhi mempengaruhi resiko HAEC setelah operasi, semakin tinggi umur semakin tinggi resiko HAEC. Dengan mengendalikan variabel umur rerata skor HAEC terkoreksi kelompok yang dioperasi dengan teknik Duhamel lebih tinggi secara signifikan dibanding kelompok yang dioprasi dengan teknik TEPT; tidak ada pebedaan rerata skor HAEC terkoreksi antara kelompok laki-laki dengan kelompok perempuan dan ; tidak ada interaksi antara teknik operasi dengan jenis kelamin dalam menentukan skor HAEC terkoreksi.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: dr. Jon Efendi, Sp.B, Sp. BA (K)
Uncontrolled Keywords: Hirschsprung, Pull-Through, Duhamel, TEPT, HAEC
Subjects: R Medicine > RD Surgery
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 26 Dec 2022 03:40
Last Modified: 26 Dec 2022 03:40
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/119948

Actions (login required)

View Item View Item