GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL CERIUM OKSIDA MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa Oleifera) DAN MODIFIKASI DENGAN MONMORILONIT/KITOSAN SERTA APLIKASI PADA LUKA BAKAR

Gusliani, Eka Putri (2022) GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL CERIUM OKSIDA MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa Oleifera) DAN MODIFIKASI DENGAN MONMORILONIT/KITOSAN SERTA APLIKASI PADA LUKA BAKAR. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover + Abstrak)
ok cover + abstrak.pdf - Published Version

Download (116kB)
[img] Text (Bab 1 (pendahuluan))
bab 1.pdf - Published Version

Download (232kB)
[img] Text (Bab Akhir (kesimpulan/penutup))
bab akhir.pdf - Published Version

Download (97kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (243kB)
[img] Text (Tugas Akhir Ilmiah Utuh)
Disertasi lengkap.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Green Synthesis Nanopartikel Cerium Oksida Menggunakan Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dan Modifikasi Dengan Monmorilonit/Kitosan Serta Aplikasi Pada Luka Bakar Oleh : Gusliani Eka Putri (1930412003) (Dibawah bimbingan : Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng, Prof. Dr. Yetria Rilda dan Dr. Syukri) RINGKASAN Nanoteknologi bertujuan untuk merekayasa ukuran dan sifat dari suatu material. Nanoteknologi berkembang sangat pesat beberapa tahun terakhir sehingga mendorong kemajuan diberbagai bidang diantaranya bidang transportasi, kosmetik, kesehatan, komputer, sensor, tekstil dan olahraga. Namun pemanfaatan nanoteknologi dalam bidang kesehatan banyak menarik minat peneliti. Aplikasi nanoteknologi dalam bidang kesehatan dapat memperkecil ukuran partikel material penyusun obat sehingga nanoteknologi memungkinkan penggunaan dosis obat yang kecil, efisien dalam memanfaatkan bahan baku, sehingga memperkecil efek samping penggunaan obat bagi konsumen. Beberapa jenis logam dan oksida logam yang sudah disintesis menjadi skala nano diantaranya yaitu perak oksida (AgO) zink oksida (ZnO) tembaga oksida (CuO), dan titanium oksida (TiO2). Diantara berbagai jenis nano logam tersebut nanomaterial cerium oksida (CeO2) merupakan salah satu produk nanomaterial yang sedang dikembangkan dan banyak menarik perhatian karena merupakan semikonduktor dengan nilai band gapnya 3,0 - 3,9 eV, kestabilan kimia, sifat thermal, sifat konduktivitas yang tinggi, good oxygen storage, dapat menyerap sinar UV, mempunyai sifat katalitik dan optik yang stabil. Berdasarkan keunggulan tersebut cerium oksida digunakan dalam penelitian ini yang disintesis dengan cara green synthesis menggunakan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dan dan dimodifikasi dengan monmorilonit clay yang berfungsi sebagai support dan kitosan sebagai crosslinking agen. Dalam penelitian ini, sintesis nanopartikel cerium oksida (CeO2NPs) dilakukan dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak air daun Moringa oleifera dengan variasi komposisi ekstrak yaitu 1 -5 % dan 10%. Berdasarkan hasil analisis struktur kristal dengan X-Ray Diffraction (XRD), CeO2 dengan variasi komposisi ekstrak 10% menunjukkan produk yang terbaik dari hasil analisa XRD dibuktikan kristal satu fase dengan ukuran kristal 25 nm, nilai energi band gap (energi celah pita) 2,61 eV yang diukur dengan alat UV-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopic (UV-Vis DRS). Identifikasi gugus fungsi CeO2NPs dengan Fourier-transform Infrared Spectroscopy (FTIR) menunjukkan intensitas puncak Ce-O pada daerah 451 cm-1. Analisis morfologi dengan Scanning Electron Microscope (SEM) dan Transmission Electron Microscope (TEM) menunjukkan nanopartikel CeO2 berbentuk spherical (bulat) namun terjadi aglomerasi dengan rata-rata ukuran partikel 25 nm. Untuk menghindari terjadinya aglomerasi,maka pada penelitian ini di modifikasi dengan monmorilonit (Mt) dilakukan dengan memvariasikan persen berat Ce : Mt yaitu 1: 0,5 ; 1:1 dan 1:2. Analisis XRD menunjukan dua fasa struktur kristal. Ukuran kristal terkecil dihasilkan ketika perbandingan Ce : Mt nya 1 : 2. Data DRS UV -Vis menunjukkan nanokomposit CeO2NPs-Mt memiliki energi celah pitanya berkisar antara 2,5 -2,7 eV dan intensitas spesisifik Ce-O berdasarkan analisa FTIR setelah modifikasi bergeser ke 476 cm-1. Analisa morfologi yang dihasilkan dengan SEM mapping menunjukkan bahwa penyebaran nanopartikel cerium oksida sangat menarik, dimana terlihat jelas bahwa nanopartikel cerium oksida tersebar merata di atas permukaan support Mt ketika perbandingan Ce:Mt 1 : 2. Nanopartikel cerium oksida dan nanokomposit CeO2NPs-Mt diuji sifat antimikroba pada bakteri S. aureus, P. aureginosa, dan E. Coli serta jamur A. fumigatus dan C.albicans-Mt. Nanopartikel cerium oksida memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri. Sifat antioksidan CeO2NPs dengan nilai IC50 kategori sedang (IC50 = 139.77) dan nanokomposit CeO2NPs-Mt dengan nilai IC50 kategori kuat (IC50 =97,51). CeO2NPs dan nanokomposit CeO2NPs-Mt gel efektif dalam mengobati luka bakar dibuktikan pengujian histopatalogi dari sel tikus yang diolesi gel CeO2NPs dihasilkan epidermis yang tebal dan sel tikus yang sudah di olesi nanokomposit CeO2NPs-Mt gel epidermis hampir sama dengan hasil kontrol positif. Sediaan gel yang dihasilkan berpotensi dikembangkan dalam pengobatan luka bakar. Kata kunci : Moringa oleifera, cerium oksida, gel luka bakar, antioksidan, antimikroba

Item Type: Thesis (Doctoral)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng
Uncontrolled Keywords: Moringa oleifera, cerium oksida, gel luka bakar, antioksidan, antimikroba
Subjects: Q Science > QD Chemistry
R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana (S3)
Depositing User: S3 Ilmu Kimia
Date Deposited: 20 Dec 2022 08:59
Last Modified: 20 Dec 2022 08:59
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/119363

Actions (login required)

View Item View Item