Pola Hormon Progesteron Pada Sapi Pesisir Dengan Umur Berbeda

Akipa, Teuku Ricki (2022) Pola Hormon Progesteron Pada Sapi Pesisir Dengan Umur Berbeda. Diploma thesis, -.

	Text (Abstrak) ABSTRAK.pdf - Published Version Download (147kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (131kB)
	Text (Bab 5 Penutup) BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (79kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (136kB)
	Text (Skripsi Fulltext) Skripsi Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola hormon progesteron pada sapi pesisir. Sampel yang digunakan adalah 6 ekor sapi pesisir dengan kriteria sehat dan tidak bunting umur 2-8 tahun yang kemudian dibagi 3 kelompok umur (<3, 3-5 dan >5 tahun). Seluruh sapi disinkronisasi dengan metode Cosynch. Koleksi darah dilakukan sekali dua hari yang dimulai sebelum sinkronisasi sampai 60 hari setelah sinkronisasi estrus. Pengukuran konsentrasi progesteron dilakukan dengan metode ELISA dan data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dalam bentuk grafik. Hasil Penelitian menunjukkan semua sapi memperlihatkan gejala estrus pada hari ke 10 (70-70 jam) pasca pemberian PGF2 alfa. Konsentrasi progesteron terendah terlihat pada hari ke 11 pasca sinkronisasi pada semua sapi. Pada kelompok sapi umur <3 tahun dan 3-5 tahun konsentrasi tertinggi (puncak luteal) terlihat hari ke 23 (13 hari siklus estrus) masing- masing yaitu 13,69 dan 16,58 ng/ml, konsentrasi menurun drastis pada hari ke 29(19 hari siklus estrus). Untuk sapi >5 tahun puncak fase luteal pada hari ke 25(15 hari siklus estrus) dengan konsentrasi sebesar 23,59 ng/ml dan menurun pada hari ke 31(21 hari siklus estrus) dengan konsentrasi 6,61 ng/ml. Pola homron terlihat berfluktuasi yang menunjukkan sapi tidak bunting yang diikuti siklus estrus berikutnya.

Actions (login required)

View Item