Analisis Risiko dan Perancangan Aksi Mitigasi Risiko Kehalalan Produk Sebagai Upaya Pembentukan Halal Food Supply Chain (Studi Kasus: Tahu Tempe Solo)

Donny, Alfitri (2022) Analisis Risiko dan Perancangan Aksi Mitigasi Risiko Kehalalan Produk Sebagai Upaya Pembentukan Halal Food Supply Chain (Studi Kasus: Tahu Tempe Solo). Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Abstrak.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (BAB VI Pendahuluan) BAB VI Penutup.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (Skripsi Full Text) Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB)

Abstract

UMKM Tahu Tempe Solo merupakan satu-satunya UMKM pangan yang memproduksi tahu dan tempe di Kecamatan Bonjol. UMKM Tahu Tempe Solo beralamat di Jalan Lintas Sumatera, Simpang Tugu, Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman. Berdasarkan wawancara dengan pemilik UMKM Tahu Tempe Solo, diketahui bahwa selama UMKM berdiri belum pernah dilakukan analisis risiko terhadap rantai pasoknya. Hal ini disebabkan karena pengetahuan pemilik UMKM yang masih sedikit mengenai risiko kehalalan produk dan ukuran UMKM yang terbilang masih kecil, sehingga ditemukan banyak potensi risiko pada rantai pasok UMKM Tahu Tempe Solo yang dapat mempengaruhi kehalalan produk tahu dan tempe yang dihasilkan. Analisis risiko yang dilakukan menggunakan metode House of Risk. House of Risk I digunakan untuk menentukan prioritas agen risiko, sedangkan House of Risk II digunakan untuk perancangan aksi mitigasi risiko. Pada tahapan House of Risk I ditemukan sebanyak 26 kejadian risiko dan 16 agen risiko untuk produk tahu, serta 15 kejadian risiko dan 16 agen risiko untuk produk tempe. Penentuan prioritas agen risiko didasarkan pada hasil perhitungan Aggregate Risk Potential (ARP) dengan memilih tiga agen risiko yang memiliki nilai tertinggi. Tiga agen risiko prioritas untuk produk tahu yaitu tidak adanya SOP halal pada setiap tahap proses dalam rantai pasok (A5), keterbatasan peralatan dan perlengkapan saat proses produksi (A11), dan peralatan dan mesin tidak dibersihkan dahulu sebelum digunakan dalam proses tertentu (A2), sedangkan agen risiko prioritas untuk tempe yaitu tidak adanya SOP halal pada setiap tahap proses dalam rantai pasok (B5), keterbatasan peralatan dan perlengkapan saat proses produksi (B11), dan wadah air yang selalu terbuka (B14). Setelah didapatkannya agen risiko prioritas, maka dilakukan perancangan aksi mitigasi risiko. Rancangan aksi mitigasi risiko produk tahu dan tempe diantarannya pembuatan SOP halal dan higienis (PA1/PB1), melakukan pembersihan terhadap peralatan dan mesin secara berkala (PA2/PB2), pembuatan timeline atau waktu penggunaan dan pergantian peralatan produksi (PA3/PB3), pembersihan dan pengecekan peralatan dan mesin sebelum dan setelah digunakan (PA4), menambah komponen penutup pada wadah/ bak tampungan air (PB4), dan penerapan aktivitas ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin (5R) pada proses produksi (PA5/PB5). Penilaian rancangan aksi mitigasi risiko terdiri atas penilaian tingkat hubungan dan penilaian tingkat kesulitan yang hasil akhirnya berupa nilai effectiveness to difficulty. Nilai effectiveness to difficulty digunakan untuk menentukan prioritas aksi mitigasi yang akan diimplementasikan terlebih dahulu. Urutan prioritas rancangan aksi mitigasi risiko untuk produk tahu yaitu PA4 – PA1 – PA2 – PA3 – PA5, sedangkan untuk produk tempe yaitu PB1 – PB4 – PB2 – PB3 – PA5.

Actions (login required)

View Item