SINERGITAS STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI PENYU BERBASIS EKOWISATA DI NAGARI AMPIANG PARAK KABUPATEN PESISIR SELATAN

Fillia, Agustin Coirala (2022) SINERGITAS STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI PENYU BERBASIS EKOWISATA DI NAGARI AMPIANG PARAK KABUPATEN PESISIR SELATAN. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (184kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (451kB)
[img] Text (BAB VI)
BAB VI.pdf - Published Version

Download (165kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (312kB)
[img] Text (TESIS FULL)
REVISI TESIS FILLIA AGUSTIN COIRALA (setelah kompre).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Fillia Agustin Coirala, No BP 2120841003, Sinergitas Stakeholder Dalam Pengembangan Kawasan Konservasi Penyu Berbasis Ekowisata di Nagari Ampiang Parak Kabupaten Pesisir Selatan,Jurusan Magister Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, 2021, Dibimbing oleh : Dr.Desna Aromatica,S.AP.,M.AP., dan Dr.Ria Ariany.,M.Si. Tesis ini terdiri dari 198 halaman dengan referensi 17 buku, 17 jurnal, 6 peraturan, dan 3 website internet. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayatinya, salahsatunya yaitu Penyu. Penyu di Dunia termasuk kedalam Appendix Cites 1. Hal ini dikarenakan penyu merupakan binatang langka yang populasinya sudah hampir punah. Kepunahan ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang belum bisa melaksanakan kegiatan konservasi penyu dan masih maraknya perburuan terhadap penyu untuk dijadiakan sebagai makanan, souvenir, dan untuk keperluan upacara adat. Indonesia merupakan negara yang disinggahi oleh 6 dari 7 spesises penyu yang ada di Indonesia, namun ditahun 1999-2000 terjadi puncak pembantaian terbesar yaitu di Tanjung Benoa Bali. Kesadaran atas konservasi penyu dan lingkungan diperlukan adanya sinergitas dari banyak pemangku kepentingan. Nagari Ampiang Parak merupakan kawasan pusat konservasi penyu di Sumatera Barat, dan berhasil dalam melakukan konservasi penyu berbasis ekowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemangku kepentingan yang terlibat baik dari pemerintah, swasta, media, akademisi dan masyarakat. Serta menganalisis sinergitas dari setiap pemangku kepentingan yang terlibat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi , wawancara dan telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah kelompok dari setiap masing-masing unsur pemangku kepentingan. Hasil dari penelitian ini adalah di kawasan konservasi penyu berbasis ekowisata di Nagari Ampiang Parak menerapkan model pentahelix yaitu terlibatnya pihak akademisi, swasta, pemerintah, masyarakat dan media. Kelima pemangku kepentingan ini saling bersinergi dengan menerapkan 4 bentuk komunikasi antar pemangku kepentingan yaitu komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi lateral dan komunikasi diagonal. Serta saling berkoordinasi namun belum cukup optimal dikarenakan 2 dari 9 syarat koordinasi hanya dilakukan oleh beberapa pemangku kepentingan yaitu kesempatan awal dan organisasi yang sederhana. Dan ditemukan unsur yang paling kuat berperan dalam pengelolaan kawasan konservasi penyu ini yaitu komunitas LPPL Ampiang Parak karena diinisiasi langsung oleh masyarakat dan mereka sebagai pengelola langsung kawasan tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr.Desna Aromatica,S.AP,M.AP
Uncontrolled Keywords: Sinergitas, Pentahelix, Konservasi Penyu, Ekowisata
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 administrasi publik
Date Deposited: 16 Nov 2022 07:32
Last Modified: 16 Nov 2022 07:32
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/117443

Actions (login required)

View Item View Item