Pratama Aza, Mohamad Eric (2022) Evaluasi Kelayakan Usahatani Tahun Peremajaan Sambung Samping di Nagari Selayo Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Diploma thesis, Fakultas Pertanian.
Text (Cover & Abstrak)
cover & abstrak.pdf - Published Version Download (290kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (165kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (112kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (149kB) |
|
Text (FULL TEXT)
FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilakukan di Nagari Selayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok dengan tujuan untuk (1) mendeskripsikan teknik budidaya kakao yang dilakukan oleh petani di Nagari Selayo, dan (2) mengevaluasi kelayakan usahatani kakao di Nagari Selayo. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode studi kasus pada tiga kelompok tani di Nagari Selayo yaitu kelompok tani Saiyo, kelompok tani Bungo Tanjuang dan kelompok tani manungga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya perkebunan kakao di Nagari Selayo dilakukan dengan teknik sambung samping yang merupakan salah satu upaya untuk meremajakan tanaman kakao yang sudah tua dan kurang produktif. Evaluasi kelayakan dilakukan pada tanaman kakao yang berumur 1 tahun sampai 7 tahun, Hasil analisis Net Present Value (NPV) diperoleh nilai 11.601.334,92, analisis Benefit Cost Ratio (B/C) diperoleh nilai 1,21 dan analisis Internal Rate of Return (IRR) diperoleh nilai 16,63%. Hasil ketiga analisis ini menunjukkan usaha perkebunan kakao di Nagari Selayo layak untuk dijalankan, nilai payback period yaitu 6,90. Analisis sensitivitas pada kenaikan harga faktor produksi sebesar 1,87% diperoleh nilai IRR 15,61% yang berarti perkebunan kakao layak untuk dilanjutkan . Pada keadaan terjadinya penurunan harga jual kakao sebesar 23% diperoleh nilai IRR 2,50% yang berarti perkebunan kakao tidak layak untuk dilanjutkan, Pada keadaan terjadinya penurunan produksi kakao sebesar 20% diperoleh nilai IRR 4,56% yang berarti perkebunan kakao tidak layak untuk dilanjutkan. Sementara pada keadaan terjadinya kenaikan harga faktor produksi sebesar 1,87% dan penurunan harga jual kakao sebesar 23% secara bersamaan diperoleh nilai IRR 1,31% yang berarti usaha perkebunan kakao tidak layak untuk dijalankan karena nilai IRR yang diperoleh lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku sebesar 6%. Oleh sebab itu disarankan agar petani melanjutkan budidaya tanaman kakao dengan tetap meningkatkan pemeliharaan agar keuntungan yang diperoleh lebih baik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | s1 agribisnis agribisnis |
Date Deposited: | 28 Oct 2022 08:23 |
Last Modified: | 28 Oct 2022 08:23 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/117164 |
Actions (login required)
View Item |