Uji Daya hambat minyak atsiri dari daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia)terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

Agmelia, Ulfa (2015) Uji Daya hambat minyak atsiri dari daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia)terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Text)
201503261343th_skripsi agmelia ulfa.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Latar belakang dan tujuan : minyak atsiri dari daun jeruk nipis mempunyai sifat antibakteri karena mengandung senyawa golongan monoterpen hidrokarbon dan golongan monoterpen teroksigenasi yang dapat digunakan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus penyebab infeksi di rongga mulut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat minyak atsiri daun jeruk nipis konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, dan 6,25% terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Material dan metode : metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Minyak atsiri dibuat dengan menggunakan teknik destilasi uap dan etanol 96% sebagai kontrol perlakuan. Cakram direndam di dalam keenam kelompok perlakuan selama 15 menit, kemudian diletakkan pada media Mueller Hinton Agar (MHA) yang mengandung bakteri Staphylococcus aureus untuk melihat daya hambatnya. Perhitungan daya hambat dilakukan dengan menggunakan kaliper. Hasil : penelitian menunjukkan bahwa etanol 96% tidak menunjukkan adanya daya hambat (0 mm) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, minyak atsiri daun jeruk nipis konsentrasi 100% menunjukkan daya hambat dengan kategori sangat kuat (diameter rata-rata 24,69 mm), minyak atsiri daun jeruk nipis konsentrasi 50% dan 25% menunjukkan daya hambat dengan kategori kuat (diameter rata-rata 13,76mm dan 11,88 mm), minyak atsiri daun jeruk nipis konsentrasi 12,5% menunjukkan daya hambat dengan kategori sedang (diameter rata-rata 9,82 mm), minyak atsiri daun jeruk nipis konsentrasi 6,25% menunjukkan daya hambat dengan kategori lemah (diameter rata-rata 3,89 mm) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Uji statistik One Way ANOVA menunjukkan perbedaan bermakna antar semua kelompok perlakuan dengan p=0,000. Kesimpulan : minyak atsiri dari daun jeruk nipis mempunyai daya hambat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi paling baik adalah konsentrasi 100%. Kata kunci : Minyak atsiri daun jeruk nipis, diameter zona hambat, Staphylococcus aureus.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: Fakultas Kedokteran Gigi
Depositing User: Mr Dian Niko Putra
Date Deposited: 26 Jun 2016 07:23
Last Modified: 26 Jun 2016 07:25
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/11681

Actions (login required)

View Item View Item