PERAN TAKIK DIASTOLIK ARTERI UTERINA SEBAGAI FAKTOR RISIKO DAN PERBEDAAN RESISTENSI INSULIN, ADMA, hs-CRP DAN ADIPONEKTIN ANTARA PREEKLAMSIA AWITAN DINI DAN PREEKLAMSIA AWITAN LAMBAT

YUSRAWATI, YUSRAWATI (2015) PERAN TAKIK DIASTOLIK ARTERI UTERINA SEBAGAI FAKTOR RISIKO DAN PERBEDAAN RESISTENSI INSULIN, ADMA, hs-CRP DAN ADIPONEKTIN ANTARA PREEKLAMSIA AWITAN DINI DAN PREEKLAMSIA AWITAN LAMBAT. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Disertasi Full Teks)
201504211205st_disertasi ok.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
Official URL: https://doi.org/10.25077/06301056

Abstract

Terapi preeklamsia(PE)yang paling efektif hingga saat ini adalah persalinan. Pada preeklamsia berat janin terpaksa dilahirkan tanpa mempertimbangkan usia kehamilan, sehingga menimbulkan morbiditas perinatal yang tinggi. Disisi lain manajemen ekspektatif akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu. Penyakit ini dikenal sebagai The Disease of Theories karena banyaknya teori yang dikemukakan untuk menerangkan etiologi PE, namun penyebab yang pasti sampai saat ini masih belum diketahui. Selain itu PE disebabkan oleh proses yang sangat kompleks serta melibatkan banyak faktor, seperti: faktor genetik, imunologi, dan faktor lain yang berlanjut dengan terjadinya disfungsi endotel, sehingga untuk menjelaskan penyebab PE tidak cukup dijelaskan dari satu segi saja (Davison et al., 2004). Berdasarkan waktu munculnya manifestasi klinis, preeklamsia diklasifikasikan menjadi dua, yaitu early onset preeklamsia atau preeklamsia awitan dini (PEAD) yang timbul sebelum usia kehamilan 34 minggu dan late onset preeklamsia atau preeklamsia awitan lambat (PEAL) yang timbul setelah usia kehamilan 34 minggu (Sun et al., 2009; Soto, 2011). Preeklamsia awitan dini(PEAD)disebabkan oleh faktor intrinsik yaitu terdapat gangguan perfusi uteroplasenta (peningkatan resistensi aliran darah), akibatnya morbiditas dan mortalitas perinatal dan maternal lebih tinggi. Pada preeklamsia awitan lambat, PE dihubungkan dengan faktor ekstrinsik (Meler, 2010; Soto, 2011). Banyak penelitian pemeriksaan arus darah arteri uterina memberikan hasil berbeda karena teknik dan kriteria berbeda. Pada risiko tinggi dan risiko rendah nilai RI antara 0,52 dan 0,70 serta adanya takik diastolik pada kehamilan 18 minggu sampai 24 minggu(Tekay and Campbell, 2000; Poston, 1997; Harrington, 1997; Park, 2000). Terdapat takik diastolik arteri uterina pada kehamilan 18-24 minggu, menyebabkan perfusi plasenta tidak baik akibat dari kegagalan invasi trofoblas. Dampaknya luaran perinatal kurang baik meliputi: preeklamsia, pertumbuhan janin terhambat, preterm, gawat janin, kematian janin, kematian perinatal, terjadi pada (PEAD)(Tekay and Campbell, 2000; Salim, 2000; Wibowo, 2001). Pada PEAL terdapat gambaran pertumbuhan janin baik, resistensi aliran darah rendah atau normal (Meller, 2009; Soto, 2011), penyebabnya adalah faktor ekstrinsik dan faktor maternal seperti: diabetes, kehamilan kembar dan anemia, Insulin resisten, hs-CRP, ADMA, serta adiponektin.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: Ms Dian Budiarti
Date Deposited: 26 Jun 2016 06:43
Last Modified: 23 Oct 2017 10:43
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/11651

Actions (login required)

View Item View Item