MODEL INTEGRASI PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BOTOL KEMASAN (Studi Kasus PT Coca-Cola Bottling Indonesia)

TAUFIQ, RAHMAN (2015) MODEL INTEGRASI PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BOTOL KEMASAN (Studi Kasus PT Coca-Cola Bottling Indonesia). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (skripsi full text)
201502121459th_ta taufiq rahman 1010932024.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Pertumbuhan kegiatan perindustrian di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan kegiatan perindustrian ini memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu upaya pemerintah mengatasi dampak negatif dari kegiatan perindustrian adalah dengan menetapkan undang-undang pengelolaan sampah yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008. Penerapan undang-undang ini membuat pelaku industri menerapkan reverse logistics dalam sistem supply chain management. Salah satu perusahaan yang menerapkan reverse logistics adalah PT Coca-Cola Bottling Indonesia (PT CCBI). PT CCBI mengalami masalah dalam pengelolaan persediaan botol kemasan minuman, sehingga sering terjadi penumpukan atau persediaan yang sedikit terhadap satu atau beberapa jenis botol kemasan. Permasalahan ini disebabkan karena tidak sesuainya antara kebijakan produksi dengan kebijakan pengembalian botol kemasan dari pusat distibusi. Selain itu juga dipengaruhi oleh tingkat kebersihan botol kemasan dan kerusakan botol saat transportasi, karena botol yang kotor harus mengalami tindakan pencucian botol secara manual terlebih dahulu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan model integrasi produksi dan persediaan botol kemasan yang meminimalisasi total biaya persediaan. Pengembangan model dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu menggambarkan karakteristik sistem, formulasi model matematis, prosedur solusi model dan verifikasi model. Karakteristik sistem menggambarkan sistem persediaan, produksi dan reverse logistics di PT CCBI. Berdasarkan karateristik sistem tersebut, maka dapat diformulasikan model matematis. Model ini mengusulkan dua alternatif pendekatan prosedur model, yaitu pendekatan bertahap dan pendekatan simultan. Model diverifikasi dengan cara uji dimensi. Hasil penelitian ini didapatkan model terintegrasi produksi dan persediaan botol kemasan. Penelitian ini menggunakan data pada bagian produksi, gudang dan reverse logistics pada PT CCBI sebagai implementasi model. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data pengembalian produk tahun 2013, data produksi tahun 2013, data botol pecah saat transportasi, dan beberapa data biaya.. Data ini diolah dengan dua pendekatan prosedur model, yaitu dengan pendekatan bertahap dan pendekatan simultan (menggunakan software LINGO 14.0). Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil yang valid. Total biaya persediaan dengan pendekatan bertahap adalah Rp 29.326.767.613,- per tahun. Sedangkan dengan pendekatan simultan didapatkan sebesar Rp 29.339.774.100,- per tahun. Berdasarkan kebijakan saat ini, total biaya persediaan adalah Rp 32.185.637.113,- per tahun. Sehingga, terjadi penghematan sebesar 8.88% per tahun dengan pendekatan bertahap dan 8.84% per tahun dengan pendekatan simultan. Berdasarkan analisis sensitivitas terhadap model didapatkan bahwa model tidak sensitif. Kata kunci: reverse logistics, model integrasi persediaan, botol kemasan, produksi, biaya persediaan

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Industri
Depositing User: Mr Zainal Abidin
Date Deposited: 25 Jun 2016 08:31
Last Modified: 25 Jun 2016 08:31
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/11524

Actions (login required)

View Item View Item