PUTI, RISANI (2015) SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS ALGORITMA STROKEGADJAH MADA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Skripsi Full Teks)
201503120933th_skripsi puti risani 1110313009.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Stroke merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab kecacatan utama di dunia. Untuk menentukan terapi perlu diketahui apakah penderita terserang stroke iskemik atau hemoragik sedini mungkin, karena secara prinsip penatalaksanaannya berbeda. Salah satu cara yang akurat untuk menbedakan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik adalah dengan CT-scan kepala. Tetapi tidak semua pasien dapat melakukan pemeriksaan tersebut. Algoritma Stroke Gadjah Mada (ASGM) merupakan salah satu tes diagnostik alternatif, yang dapat digunakan untuk membedakan jenis patologi stroke sedini mungkin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai sensitivitas dan spesifisitas ASGM dalam mendiagnosis jenis stroke. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Sampel berjumlah 201 pasien stroke rawat inap di Bagian Neurologi RSUP dr. M. Djamil Padang tahun 2013, yang telah menjalani pemeriksaan ASGM dan CT-scan kepala, sebagai gold standard. Hasil penelitian menunjukkan proporsi stroke terbanyak adalah stroke iskemik (52,7%), berjenis kelamin laki-laki (50,2%), dan berusia diatas 50 tahun (78,6%). Dari hasil uji statistik didapatkan nilai sensitivitas dan spesifisitas ASGM untuk stroke iskemik yaitu 58,42% dan 76,78%. Nilai sensitivitas dan spesifistas ASGM untuk stroke perdarahan intraserebral adalah 85,26% dan 60,37%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ASGM lebih sensitif mendiagnosis stroke perdarahan intraserebral, namun lebih spesifik untuk stroke iskemik. Kata kunci: stroke, ASGM, sensitivitas, spesifisitas Stroke merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab kecacatan utama di dunia. Untuk menentukan terapi perlu diketahui apakah penderita terserang stroke iskemik atau hemoragik sedini mungkin, karena secara prinsip penatalaksanaannya berbeda. Salah satu cara yang akurat untuk menbedakan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik adalah dengan CT-scan kepala. Tetapi tidak semua pasien dapat melakukan pemeriksaan tersebut. Algoritma Stroke Gadjah Mada (ASGM) merupakan salah satu tes diagnostik alternatif, yang dapat digunakan untuk membedakan jenis patologi stroke sedini mungkin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai sensitivitas dan spesifisitas ASGM dalam mendiagnosis jenis stroke. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Sampel berjumlah 201 pasien stroke rawat inap di Bagian Neurologi RSUP dr. M. Djamil Padang tahun 2013, yang telah menjalani pemeriksaan ASGM dan CT-scan kepala, sebagai gold standard. Hasil penelitian menunjukkan proporsi stroke terbanyak adalah stroke iskemik (52,7%), berjenis kelamin laki-laki (50,2%), dan berusia diatas 50 tahun (78,6%). Dari hasil uji statistik didapatkan nilai sensitivitas dan spesifisitas ASGM untuk stroke iskemik yaitu 58,42% dan 76,78%. Nilai sensitivitas dan spesifistas ASGM untuk stroke perdarahan intraserebral adalah 85,26% dan 60,37%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ASGM lebih sensitif mendiagnosis stroke perdarahan intraserebral, namun lebih spesifik untuk stroke iskemik. Kata kunci: stroke, ASGM, sensitivitas, spesifisitas
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Ms Dian Budiarti |
Date Deposited: | 25 Jun 2016 08:26 |
Last Modified: | 25 Jun 2016 08:26 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/11523 |
Actions (login required)
View Item |