INDUKSI EMBRIO SOMATIK SEKUNDER KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) VARIETAS DEGA DENGAN PEMBERIAN KOMBINASI 2,4-D DAN NAA SECARA IN VITRO

Dea, Hayu Nastiti (2022) INDUKSI EMBRIO SOMATIK SEKUNDER KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) VARIETAS DEGA DENGAN PEMBERIAN KOMBINASI 2,4-D DAN NAA SECARA IN VITRO. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
JUDUL DAN ABSTRAK - DEA HAYU NASTITI.pdf - Published Version

Download (228kB)
[img] Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I - DEA HAYU NASTITI.pdf - Published Version

Download (307kB)
[img] Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN)
BAB V - DEA HAYU NASTITI.pdf - Published Version

Download (207kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAPUS - DEA HAYU NASTITI.pdf - Published Version

Download (434kB)
[img] Text (SKRIPSI FULLTEXT)
SKRIPSI FULL - DEA HAYU NASTITI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri yaitu melalui metode pemuliaan tanaman dengan merakit varietas unggul. Proses regenerasi menentukan keberhasilan perakitan kedelai transgenik. Regenerasi tanaman in vitro melalui induksi embrio somatik lebih efektif karena berasal dari embrio bipolar jaringan somatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi kombinasi 2,4-D dan NAA dalam menginduksi embrio somatik sekunder kedelai varietas Dega. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang, pada Desember 2021 sampai Agustus 2022. Penelitian terdiri dari 2 subbab penelitian, yaitu induksi dan optimalisasi induksi embrio somatik sekunder. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data dianalisis menggunakan uji F taraf 5%, jika berpengaruh nyata dilanjutkan uji DMRT taraf 5%. Induksi embrio somatik sekunder menggunakan konsentrasi 5, 7,5, 10, 15, dan 20 ppm 2,4-D+10 ppm NAA. Optimalisasi embrio somatik sekunder menggunakan konsentrasi 5, 10, 15, dan 20 ppm 2,4-D+10 ppm NAA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20 ppm 2,4-D+10 ppm NAA merupakan konsentrasi terbaik untuk waktu muncul embrio somatik sekunder (7.00) pada media induksi dan konsentrasi terbaik untuk jumlah embrio somatik sekunder (9.61 embrio) pada media optimalisasi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr.Ir. Gustian, MS
Uncontrolled Keywords: 2,4-D, NAA, embrio somatic sekunder, in vitro, kedelai
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: S1 Agroteknologi Agroteknologi
Date Deposited: 21 Oct 2022 04:19
Last Modified: 21 Oct 2022 04:19
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/115167

Actions (login required)

View Item View Item