Peningkatan Efisiensi Penyisihan Kekeruhan dengan Menggunakan Unit Sedimentasi Metode Continuous Discharges Flow (CDF)

Nadia, Tripermata Dewi (2022) Peningkatan Efisiensi Penyisihan Kekeruhan dengan Menggunakan Unit Sedimentasi Metode Continuous Discharges Flow (CDF). Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (143kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (57kB)
	Text (BAB V Penutup) BAB V Penutup.pdf - Published Version Download (45kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (112kB)
	Text (Tugas Akhir Full) Tugas Akhir Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Sedimentasi metode Continuous Discharges Flow (CDF) merupakan rekayasa arah aliran di zona pengendapan secara down flow dengan menggunakan prinsip aliran tangki bocor secara terus-menerus dan terkendali dari dasar zona pengendapan. Penelitian ini menggunakan unit sedimentasi metode CDF dengan rasio luas cone 13% dari luas permukaan unit sedimentasi, ketinggian posisi cone 66% dan melakukan resirkulasi aliran buangan 100% guna untuk mendapatkan nilai maksimum dalam menyisihkan kekeruhan air baku. Reaktor yang digunakan pada penelitian ini yaitu unit koagulasi terjunan menggunakan koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dengan dosis 10 ppm, flokulasi baffle channel dan sedimentasi metode CDF dengan variasi nilai bukaan CDF yaitu 6%, 7%, 8%, 9% dan 10% dengan debit aliran 240 L/jam dan menggunakan air baku artifisial yang dibuat dengan kaolin clay didapatkan nilai kekeruhan yaitu 112,462 NTU. Bukaan CDF memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan efisiensi penyisihan kekeruhan air baku artifisial. Efisiensi penyisihan kekeruhan secara berturut-turut yaitu 90,89%, 91,61%, 92,60%, 93,74% dan 94,75%. Efisiensi tertinggi yaitu sebesar 94,75% dengan kekeruhan awal 112,462 NTU menjadi 6,037 NTU. Suhu dan pH air baku artifisial setelah mengalami proses pengolahan tidak terjadi perubahan yang terlalu signifikan dengan terntang perubahan nilai pH dan suhu hasil pengolahan yang mendekati nilai pH dan suhu awal. Menurut standar kualitas air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010, untuk standar nilai kekeruhan adalah sebesar 5 NTU. Pada penelitian ini, nilai kekeruhan yang didapatkan masih berada diatas standar, sehingga masih ada beban kekeruhan yang tersisa untuk diolah agar dapat memenuhi standar.

Actions (login required)

View Item