Amelia, Fitria Dewi (2022) Korelasi Antara Kadar Pentraxin-3 dan Matrix metalloproteinase-9 Serum dengan Nilai Laju Filtrasi Glomerulus Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis. Masters thesis, Universita Andalas.
Text (BAB 1)
BAB 1 (Pendahuluan).pdf Download (172kB) |
|
Text (COVER dan ABSTRAK)
cover dan Abstrak.pdf Download (165kB) |
|
Text (PENUTUP)
BAB 7 (Penutup).pdf Download (112kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (183kB) |
|
Text (FULL TEXT)
TESIS.pdf Download (2MB) |
Abstract
Pendahuluan: Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang berlangsung dalam waktu ≥3 bulan, yang salah satunya ditandai dengan penurunan nilai estimasi laju filtrasi glomerulus (eLFG) <60 ml/min/1,73m2. Proses inflamasi berperan dalam proses profibrotik PGK, diawali dengan peningkatan ROS yang menstimulasi sitokin proinflamasi seperti TNFα, IL-1, TGF-β, CRP, Pentraxin-3 (PTX3) maupun IL-6. PTX3 merupakan peptida yang termasuk kelompok long pentraxin yang diinduksi oleh IL-1 dan TNFα, namun memiliki sifat yang khas karena tidak terpengaruh oleh stimulasi IL-6. Pada ginjal, PTX-3 baik secara langsung atupun tidak langsung berikatan dengan NO, dan menyebabkan degradasi extracellular matrix yang ditandai dengan peningkatan matrix metalloproteinase 9 (MMP-9). Peningkatan PTX-3 dan MMP-9 pada fase akut bermanfaat pada proses remodelling ginjal, namun kondisi kronis malah menyebabkan perubahan epitelial mesenchim transition (EMT) atau perubahan struktur dan fungsi ginjal yang menyebabkan penumpukan jaringan kolagen yang sifatnya irreversible hingga berujung pada fibrosis ginjal. Sehingga peningkatan PTX-3 maupun MMP-9 menyebabkan PGK yang dinilai melalui eLFG menggunakan rumus CKD-EPI. Metode: Penelitian ini adalah suatu penelitian observational analitik dengan pendekatan cross sectinal study. Subjek penelitian terdiri dari pasien PGK yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang berjumlah 30 sampel. Pada sampel dilakukan pemeriksaan kadar PTX-3 serum dan kadar MMP-9 serum serta nilai eLFG, kemudian dilakukan uji korelasi menggunakan SPSS 22. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan nilai median kadar PTX-3 serum, kadar MMP-9 serum dan nilai eLFG sebesar 4,46 (2.68 – 5.71) ng/ml; 201,338 (190,150 - 279,620) ng/ml, dan 6,00 (1 – 48) ml/min/1,73m2. Dari hasil uji statistik menggunakan uji Spearman didapatkan korelasi yang bermakna (p<0,05) dengan arah korelasi negatif dan kekuatan sangat kuat (r = - 0,795) antara kadar PTX-3 serum dengan nilai eLFG; korelasi negatif dan kekuatan sangat kuat (r = - 0,746) antara kadar MMP-9 serum dengan nilai eLFG; serta korelasi positif dan kekuatan sedang (r = - 0,477) antara kadar PTX-3 serum dengan kadar MMP-9 serum. Kesimpulan: Kadar PTX-3 serum dan kadar MMP-9 serum meningkat dan nilai eLFG menurun pada pasien PGK. Terdapat korelasi negatif sangat kuat yang bermakna secara statistik antara kadar PTX-3 serum dan kadar MMP-9 serum dengan nilai eLFG pada pasien PGK. Korelasi negatif sedang yang bermakna secara statistik antara kadar PTX-3 serum dengan kadar MMP-9 serum pada pasien PGK.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. dr. Harnavi Harun, SpPD-KGH, FINASIM dr. Drajad Priyono, SpPD-KGH, FINASIM |
Uncontrolled Keywords: | Penyakit Ginjal Kronis, kadar PTX-3 serum, kadar MMP-9 serum, nilai eLFG |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 18 Oct 2022 06:42 |
Last Modified: | 18 Oct 2022 06:42 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/114868 |
Actions (login required)
View Item |