KONFLIK PERBATASAN SUMBAR-JAMBI ANTARA NAGARI SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA DENGAN DUSUN SIRIH SEKAPUR KABUPATEN BUNGO 1990-2021

Ruhil, Fajri (2022) KONFLIK PERBATASAN SUMBAR-JAMBI ANTARA NAGARI SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA DENGAN DUSUN SIRIH SEKAPUR KABUPATEN BUNGO 1990-2021. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (102kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (273kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (106kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (194kB)
[img] Text (Tugas Akhir full text)
Skripsi Ruhil Fajri.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Konflik Perbatasan Sumbar-Jambi antara Nagari Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya dengan Dusun Sirih Sekapur Kabupaten Bungo 1990-2021, penelitian ini memfokuskan pembahasan kepada kronologi konflik yang terjadi di Nagari Sungai Rumbai dengan Dusun Sirih Sekapur. Menjelaskan awal mula terjadinya konflik, hal-hal yang menyebabkan konflik tidak kunjung usai, bentuk-bentuk aksi dan reaksi dari dua daerah yang bersengketa serta upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Adapun langkah-langah dari metode penelitian sejarah ini yaitu Heuristik yang merupakan tahap mencari dan mengumpulkan sumber yang terkait dengan penelitian ini. Sumber tersebut terbagi menjadi dua bagian yakni sumber primer dan sumber sekunder. Tahapan kedua yaitu Kritik, yang merupakan tahap untuk mengkritik serta menguji keakuratan serta kebenaran sumber. Tahapan ketiga yaitu Interpretasi, yang merupakan penafsiran, analisa dan menghubungkan fakta-fakta yang didapatkan sehingga menghasilkan gambaran-gambaran peristiwa yang terjadi. Tahapan keempat yaitu Historiografi, yang merupakan penulisan kembali dari awal hingga akhir berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan. Konflik perbatasan antara Nagari Sungai Rumbai dengan Dusun Sirih Sekapur ditenggarai oleh perwakilan dari Kabupaten Bungo yang tidak konsisten dan selalu mengganti-ganti hasil kesepakatan dalam beberapa pertemuan. Pada tahun-tahun berikutnya perwakilan dari Kabupaten Bungo meminta agar tapal batas antara Kabupaten Dharmasraya dengan Kabupaten Bungo berdasarkan Tembo Dan Ranji yang mereka miliki, sedangkan pihak Kabupaten Dharmasraya tetap berpedoman pada Peta Topografi Tahun 1933 sehingga pada beberapa pertemuan tidak menghasilkan kesepakatan dikarenakan kedua belak pihak saling mempertahankan argumennya masing-masing. Konflik semakin memanas setelah adanya pemasangan baliho dan spanduk yang bertuliskan “Selamat Datang di Kabupaten Bungo” oleh Pemda Bungo yang terletak ±1,5 Km dari patok batas berdasarkan Peta Topografi 1933. Masyarakat Sungai Rumbai mengatakan bahwa hal tersebut merupakan pencaplokan wilayah sehingga baliho dan spanduk tersebut dirobohkan. Baliho Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya yang tidak jauh dari lokasi juga dirobohkan oleh masyarakat Bungo. Hal ini mengakibatkan hampir terjadinya bentrok massa. Konflik ini baru dinyatakan selesai pada tahun 2021 dengan penandatanganan kesepakatan ditandatangani oleh Wakil Bupati Bungo dan Sekda Kabupaten Dharmasraya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Nopriyasman, M.Hum
Uncontrolled Keywords: Perbatasan, Konflik, Masyarakat, Pemerintah.
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: S1 Ilmu Sejarah
Date Deposited: 01 Sep 2022 08:37
Last Modified: 01 Sep 2022 08:37
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/112087

Actions (login required)

View Item View Item