Khairinnisa, Diah (2022) Tinjauan Kinerja Berbagai Konfigurasi Bresing Sebagai Sistem Penahan Beban Lateral Pada Bangunan Gedung Struktur Baja Tingkat Tinggi. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (50kB) |
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (149kB) |
|
Text (BAB Akhir)
BAB Akhir.pdf - Published Version Download (236kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (33kB) |
|
Text (Tesis Fulltext)
TESIS DIAH KHAIRINNISA.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
Abstract
Studi penelitian ini ditujukan untuk menganalisis berbagai variasi konfigurasi dan posisi penempatan bresing agar didapatkan konfigurasi dan posisi bresing yang mempunyai kinerja paling optimal dalam meningkatkan kekakuan global. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap level kinerja bangunannya beserta perilaku inelastisnya dengan menggunakan metode Pushover Analysis. Terdapat 19 model variasi konfigurasi bresing struktur gedung baja, termasuk didalamnya model MRF. Strukrur tersebut terdiri dari Struktur MRF, A EBF 5 Lantai, A EBF Full, A EBF Selang Seling (SS), A CBF 5 Lantai, A CBF Full, A CBF Selang Seling (SS), B EBF 5 Lantai, B EBF Full, B EBF Selang Seling, B CBF 5 Lantai, B CBF Full, B CBF SS, C EBF 5 Lantai, C EBF Full, C EBF Selang Seling, C CBF 5 Lantai, C CBF Full dan C CBF SS. Semua model struktur yang dianalisis dengan metode Pushover menghasilkan level kinerja Damage Control, kecuali struktur A CBF Full dengan level kinerja Immediate Occupancy. Dimana struktur A CBF Full merupakan struktur terkuat dan terkaku. Dimana Persentase peningkatan kapasitas struktur A CBF Full terhadap struktur MRF masing-masing pada arah X sebesar 193.17% dan arah Y sebesar 217.90%. Dibandingkan terhadap struktur MRF, peningkatan kekakuan struktur A CBF Full pada arah X naik sebesar 281.62% dan kenaikan kekakuan pada arah Y sebesar 262.84%. Dari segi daktilitas, pada sumbu X struktur A CBF Full merupakan struktur yang paling daktail. Persentase peningkatan daktilitas yang terjadi jika dibandingkan terhadap struktur MRF arah X adalah sebesar 142.08%. Sedangkan pada sumbu Y, struktur C EBF 5 menjadi struktur yang paling daktail dengan peningkatan nilai daktiltas terhadap struktur MRF arah Y adalah sebesar 133.07%. Penggunaan berbagai variasi konfigurasi dan posisi penempatan bresing tidak begitu berpengaruh pada level kinerja struktur. Akan tetapi hal ini sangat berpengaruh terhadap karakteristik inelastik struktur, yaitu karakteristik kekuatan, kekakuan dan daktilitas struktur. Kata Kunci: Bresing, Seismik, Pushover Analysis
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 teknik sipil |
Date Deposited: | 02 Sep 2022 03:27 |
Last Modified: | 02 Sep 2022 03:27 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/112022 |
Actions (login required)
View Item |