Perbedaan Hitung Sel Limfosit T Cd4+ Pada Pasien Transfusi Berulang Berdasarkan Kejadian Alloimunisasi Eritrosit

Jenova, Dian (2022) Perbedaan Hitung Sel Limfosit T Cd4+ Pada Pasien Transfusi Berulang Berdasarkan Kejadian Alloimunisasi Eritrosit. Masters thesis, PPDS.

[img] Text (Abstrak)
Cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (206kB)
[img] Text (Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (212kB)
[img] Text (Penutup)
BAB 7 Penutup.pdf - Published Version

Download (95kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (290kB)
[img] Text (Full Text)
Tesis dr. Dian Jenova Fulltext.pdf - Published Version

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Transfusi eritrosit merupakan salah satu komponen terapi penting pasien penyakit hematologi meliputi anemia aplasia, myelodysplastic syndrome, penyakit mieloproliferatif kronik, keganasan hematologi, serta hemoglobinopati (talasemia mayor dan penyakit sel sabit). Risiko paling umum transfusi eritrosit berulang adalah terjadinya proses alloimunisasi yang dapat menyebabkan kesulitan uji silang serasi, kesulitan dan keterlambatan penyediaan darah yang kompatibel, terjadinya reaksi transfusi hemolitik, peningkatan kebutuhan transfusi serta peningkatan morbiditas dan mortalitas. Perkembangan alloantibodi setelah terpapar antigen eritrosit non-ABO non-self merupakan suatu proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dan melibatkan interaksi antara antigen presenting cells (APC), sel limfosit T CD4+, dan sel limfosit B. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hitung sel limfosit T CD4+ pada pasien transfusi berulang berdasarkan kejadian alloimunisasi eritrosit. Metode: Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan terhadap 16 pasien penyakit hematologi usia > 18 tahun rawatan bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan riwayat transfusi packed red cell (PRC) minimal 3 unit pada Juli 2021- Juni 2022. Alloantibodi positif ditentukan dari hasil indirect Coomb’s test positif. Hitung sel limfosit T CD4+ dilakukan dengan metode immunoassay with fluorescence imaging optic. Data dianalisis dengan uji parametrik t tidak berpasangan, bermakna secara statistik jika nilai p <0,05. Hasil: Rerata umur subjek penelitian 44,3 tahun, rentang 23-69 tahun. Subjek penelitian sama banyak laki-laki dan perempuan, masing-masing 8 orang (50%). Rerata hitung sel limfosit T CD4+ seluruh subjek penelitian didapatkan 975 (634) sel/µL dengan rentang hitung sel 84-2403 sel/µL. Rerata hitung sel limfosit T CD4+ kelompok alloantibodi positif didapatkan 474 (397) sel/µL. Rerata hitung sel limfosit T CD4+ kelompok alloantibodi negatif didapatkan 1275 (560) sel/µL. Uji statistik menunjukkan perbedaan hitung sel limfosit T CD4+ yang bermakna antara 2 kelompok (p= 0,009). Simpulan: Terdapat perbedaan bermakna hitung sel limfosit T CD4+ pasien penyakit hematologi yang mendapat transfusi berulang berdasarkan kejadian alloimunisasi eritrosit. Hitung sel limfosit T CD4+ pasien dengan alloantibodi positif lebih rendah dibanding kelompok alloantibodi negatif. Kata Kunci: transfusi berulang, alloimunisasi eritrosit, alloantibodi, sel limfosit T CD4+.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > RB Pathology
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 01 Sep 2022 09:16
Last Modified: 01 Sep 2022 09:16
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/111880

Actions (login required)

View Item View Item