DISTRIBUSI SPASIAL KEDALAMAN GAMBUT DAN MUKA AIR TANAH DI LAHAN GAMBUT PASAMAN BARAT

Destri, Tito Arianto (2022) DISTRIBUSI SPASIAL KEDALAMAN GAMBUT DAN MUKA AIR TANAH DI LAHAN GAMBUT PASAMAN BARAT. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Abstrak)
Cover dan Abstrak (File 1).pdf - Published Version

Download (263kB)
[img] Text (Pendahuluan)
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (256kB)
[img] Text (Penutup)
BAB V (Penutup atau Kesimpulan).pdf - Published Version

Download (165kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (444kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Tugas Akhir Utuh (Full Text).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia adalah negara dengan lahan gambut terbesar di wilayah tropis, mencakup area seluas 13,43 juta ha. Luas lahan gambut di Sumatera Barat terhitung sekitar 125.340 ha dan di Pasaman Barat sekitar 34.022 ha (27,1 % dari total lahan gambut Sumatera Barat). Lahan gambut memiliki peranan penting dalam penyimpanan air, karbon dan keanekaragaman hayati serta memiliki potensi untuk perkebunan kelapa sawit. Dalam tiga dekade terakhir, tingkat konversi dari ekosistem lahan gambut menjadi lahan pertanian mengalami peningkatan, yang berakibat pada menurunya luas lahan gambut Sumatera Barat. Penurunan tinggi muka air tanah, ketebalan gambut dan subsidensi merupakan dampak negatif dari konversi lahan gambut, oleh sebab itu pengolahan lahan gambut perlu diperhatikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan penurunan tinggi muka air gambut, ketebalan gambut dan tingkat penyusutan atau subsidensi. Indeks kelembaban yang digunakan untuk mendeteksi tinggi muka air tanah gambut adalah Normalized Difference Water Indeks (NDWI). Sampel tanah diambil dengan bor gambut hingga kedalaman 1 m dan pengeboran dilanjutkan sampai tanah mineral terdeteksi di kepala kepala bor untuk menghitung kedalaman gambut. Sebanyak 46 sampel dikumpulkan berdasarkan grid 2 x 2 km. Berat volume, pH, kandungan bahan organik tanah dan tingkat kematangan gambut dianalisis pada semua sampel. Hasil penelitian menunjukan tinggi muka air tanah gambut berkisar antara 8-128 cm, ketebalan gambut berkisar antara 12 hingga 450 cm, subsidensi berkisar antara 2-59,75 cm, berat volume berkisar antara 0,14-0,47 Mg m-3, pH tanah berkisar antara 3,50-4,87, karbon organik tanah berkisar antara 4,91-54,15%, dan sebagian besar sampel memiliki tingkat kematangan saprik. Nilai NDWI yang ditemukan dalam penelitian ini adalah 0,2804-0,7313 dengan korelasi sangat rendah (r = 0,06) atau tidak ada korelasi antara NDWI dengan tinggi muka air tanah lahan gambut di daerah yang diteliti. Nilai korelasi (r) bisa lebih tinggi dengan menggunakan citra radar (SAR) bukan citra optik (Landsat). Kata kunci : Tinggi muka air, kriging, NDWI (Normalized Difference Water Index), Penginderaan jauh, Lahan gambut

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Ir. Dian Fiantis, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Herviyanti, MS
Uncontrolled Keywords: Tinggi muka air, kriging, NDWI (Normalized Difference Water Index), Penginderaan jauh, Lahan gambut
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: s1 ilmu tanah
Date Deposited: 30 Aug 2022 08:01
Last Modified: 30 Aug 2022 08:01
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/111353

Actions (login required)

View Item View Item