AULIA, RAHMAT (2022) SOSIALISASI POLITIK PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA DAN PARTAI BERKARYA PADA PEMILU LEGISLATIF 2019 DI SUMATERA BARAT. Diploma thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK.
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER ABSTRAK BARU.pdf - Published Version Download (187kB) |
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB 1.pdf - Published Version Download (236kB) |
|
Text (BAB VI PENUTUP)
BAB VI.pdf - Published Version Download (118kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR KEPUSTAKAAN.pdf - Published Version Download (71kB) |
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Pemilu Legislatif tahun 2019 diikuti oleh enam belas partai politik yang terdiri dari empat partai politik baru, dan selebihnya partai politik lama. Dari ke-empat partai politik baru tersebut, dua di antaranya adalah PSI dan Partai Berkarya. Sejumlah fenomena menarik juga terjadi pasca pelaksanaan pemilu 2019, salah satunya adalah fenomena munculnya dua partai baru, yaitu PSI dan Partai Berkarya yang tidak mampu mendulang total suara yang cukup, sehingga kedua partai ini tidak lolos electoral threshold, baik itu di tingkat nasional maupun daerah–seperti di Sumatera Barat, tetapi berhasil dikenal oleh masyarakat sebagai partai baru yang sensasional. Salah satu indikator yang berkelindan dengan masalah tersebut, adalah terkait pelaksanaan sosialisasi politik yang dilakukan kedua partai ini, saat menjelang Pemilu 2019–khususnya di Sumatera Barat. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan proses sosialisasi yang dilakukan oleh PSI dan Partai Berkarya pada Pemilu Legislatif 2019. Untuk menganalisa data yang ditemukan, peneliti menggunakan teori sosialisasi Michael Rush dan Phillip Althoff–yang menyatakan bahwa, sosialisasi politik merupakan suatu proses yang memungkinkan individu dapat mengenali sistem politik, yang kemudian menentukan sifat dan persepsi mengenai politik, serta reaksi-reaksi yang ditimbulkan terhadap gejala politik. Pada pelaksanaannya, terdapat enam agen atau sarana sosialisasi, yaitu keluarga, sekolah/pendidikan, kelompok pertemanan, lingkungan pekerjaan, media massa, dan kontak politik langsung. Metode penelitian yang digunakan, adalah metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Peneliti melakukan wawancara dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Informan penelitian ditentukan secara purposive sampling, di mana peneliti memiliki otoritas untuk menentukan orang yang layak menjadi informan, yaitu informan yang dianggap paling mengetahui, dan memudahkan dalam pencarian objek yang diteliti. Teknik analisa data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Hasil penelitian memperlihatkan, bahwa DPW PSI dan Partai Berkarya Sumatera Barat memanfaatkan ke-enam agen atau sarana sosialisasi–yang berdasarkan rumusan Rush dan Althoff. Perbedaan dan persamaan teknis sosialisasi dari kedua partai dapat dilihat dari visi-misi, program kerja, dan mekanisme sosialisasi yang digunakan. Mekanisme yang digunakan DPW PSI dan Partai Berkarya Sumatera Barat, di antaranya adalah, imitasi, motivasi, desiminasi, dan penataran. Kata Kunci : Sosialisasi Politik, PSI, Partai Berkarya, Pemilu Legislatif 2019.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Drs. Tamrin, M.Si |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | s1 Ilmu politik |
Date Deposited: | 31 Aug 2022 06:46 |
Last Modified: | 31 Aug 2022 06:46 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/111194 |
Actions (login required)
View Item |