KAJIAN SISTEM PERSEDUAAN TERNAK SAPI DI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

M. NAZHIEF, ATTANI (2015) KAJIAN SISTEM PERSEDUAAN TERNAK SAPI DI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Text)
201502111151th_skripsi m. nazhief attani 2.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (791kB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui alasan bekerjasama, bentuk hubungan kerja dan prosedur perseduaan ternak sapi yang dilakukan antara pemodal dan peternak di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Metode yang dilakukan adalah metode survey di dalam daerah atau lokasi tertentu. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara yang mendalam (indepth interview) dengan menggunakan kuisioner. Dengan jumlah responden peternak 74 orang dan responden pemodal 24 orang. Nagari yang dipilih sebagai daerah penelitian adalah Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar yang menjadi alasan utama peternak mau bekerjasama dengan pemodal perseduaan adalah karena kekurangan modal usaha sebanyak 45 orang (60,81 %). Bentuk hubungan kerja yang dilakukan dalam hasil penelitian, 72 orang (97,22%) dari 74 orang responden peternak menyatakan bahwa peternak mencari sendiri pemilik modal perseduaan yang cocok dan sering menanamkan modalnya untuk usaha perseduaan ini serta saling mempercayai. Sedangkan hubungan tak langsung 2 orang (2,78%) responden menggunakan jasa perantara atau pihak ketiga dalam mencari pemilik modal perseduaan. Sedangkan prosedur perseduaan ternak yang dilakukan yaitu : Pembagian kerja yang disepakati adalah selain memberikan modal perseduaan untuk membeli ternak, untuk biaya lain seperti biaya obat-obatan dan kosentrat. Tapi biasanya, biaya ini ditanggung bersama dengan peternak, pemilik modal perseduaan juga mempunyai tugas untuk mengawasi dan mengontrol peternak dalam memelihara dan merawat ternaknya. Penjualan hasil peternak dan pemodal perseduaan lebih cendrung menjual kepada toke karena masalah efesiensi dari segi waktu. Pembagian hasil dari 74 orang responden peternak 68 orang (91,67%) memilih sistem bagi hasil 50%:50%, sedangkan 6 orang lainnya (8,33%) memilih sistem bagi hasil 40% : 60%. Seluruh responden menyatakan bahwa masalah yang sering muncul adalah ternak sakit. Pemberian sanksi diberikan oleh pemodal perseduaan kepada peternak apabila peternak melakukan kelalaian atau kesengajaan melanggar ketentuan yang disepakati. Hak dan Kewajiban pemodal dan peternak yaitu : berdasarkan penelitian, 100% responden sepakat mengatakan bahwa pemodal perseduaan mempunyai hak untuk ikut serta dalam menentukan penjualan dan pembagian hasil, mendapatkan keuntungan dari bagi hasil dan melihat perkembangan ternak sewaktu-waktu. Kata kunci : Perseduaan ternak sapi, sistem bagi hasil.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Fakultas Peternakan
Depositing User: Mr Beni Adriyassin
Date Deposited: 19 Jun 2016 08:52
Last Modified: 19 Jun 2016 08:52
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/11112

Actions (login required)

View Item View Item