DAMPAK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT TERHADAP KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PETANI KELAPA SAWIT KECAMATAN PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN

HANDAYANE, HANDAYANE (2013) DAMPAK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT TERHADAP KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PETANI KELAPA SAWIT KECAMATAN PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Fulltext)
201511171146th_tesis handayane.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (464kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perkebunan kelapa sawit rakyat terhadap tingkat kesejahteraan rumahtangga petani kelapa sawit rakyat di Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian telah dilaksanakan selama dua bulan, yakni terhitung sejak bulan Nopember 2012 sampai bulan Desember 2012. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatis dengan desain eksperimen kuasi. Untuk melihat besarnya dampak dipilih rumahtangga petani tanaman pangan sebagai pembandingdengan asumsi bahwa rumahtangga petani sawit sebelumnya adalah petani tanaman pangan. Analisis data yang digunakan adalah analisis struktur pendapatan rumahtangga, struktur pengeluaran tunai rumahtanngga, keragaan tingkat ketahanan pangan rumahtangga, dan nilai tukar pendapatan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik usahatani kelapa sawit maupun tanaman pangan berkontribusi besar dalam total pendapatan rumahtangga petani. Kelapa sawit memberikan kontribusi sebesar 48,09 persen dan tanaman pangan sebesar 52 persen. Pengeluaran untuk konsumsi pangan lebih besar dari nonpangan untuk kedua kelompok rumahtangga. Untuk pangan dan nonpangan rumahtangga petani kelapa sawit mengeluarkan masing-masing sebesar 63,90 persen dan 36,10 persen. Rumahtangga petani tanaman pangan mengeluarkan kebutuhan pangan dan nonpangan masing-masing sebesar 69,09 persen dan 30,91 persen. Untuk tingkat ketahanan pangan pada kedua kelompok rumahtangga diperoleh rasio masing-masing sebesar 1,42 dan 2,59. Rasio ini menunjukkan bahwa tingkat ketahanan pangan kedua kelompok rumahtangga kuat (TKP >1). Akan Tetapi daya tukar pendapatan rumahtangga petani sawit lemah (NTPP < 0,91). Dan daya tukar pendapatan rumahtangga petani tanaman pangan kuat (NTPP > 1,79). Hasil uji perbedaan didapatkan nilai t hitung (0,77) < t tabel (2.000) α 0,05 df 58 maka Ho diterima. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan nilai tukar pendapatan pada kedua kelompok rumahtangga atau nilai tukar pendapatan tidak mempengaruhi kesejahteraan rumahtangga. Untuk menjadikan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai sentra perkebunan kelapa sawit rakyat, diperlukan kebijakan berupa harga TBS yang disesuaikan dengan kondisi wilayah sekitar perkebunan. Selain itu diperlukan perbaikan pada layanan kesehatan, penyuluhan pertanian, dan pasar guna memperbaiki kualitas sumberdaya rumahtangga dan pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Pesisir Selatan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: mrs Rahmadeli rahmadeli
Date Deposited: 19 Jun 2016 07:21
Last Modified: 19 Jun 2016 07:21
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/11083

Actions (login required)

View Item View Item